Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Uap
Gas bekas yang keluar dari turbin gas dimanfaatkan lagi setelah terlebih dahulu diatur oleh exhaust damper untuk dimasukkan ke dalam ketel (HRSG). Uap yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin uap agar menghasilkan tenaga listrik pada generator. Uap bekas dari turbin uap tadi diembunkan lagi ke kondensor kemudian kondensat dipompa ke dalam deaerator oleh CEP (Condensate Extraction Pump) dan dipompa lagi oleh BFP ( Boiler Feed Water Pump) ke dalam drum untuk kembali diuapkan.
Hasil dari listrik yang keluar dari masing-masing generator akan dikuatkan ke transformator 150/500 kV masing-masing yang seterusnya dialirkan melalui tiang transmisi ke switch yard dan kemudian dikirim ke gardu induk melalui transmisi tegangan tinggi dan tegangan rendah . PLTU menggunakan siklus tertutup (closed cycle) sehingga fluida dapat digunakan kembali untuk proses berikutnya. Siklus PLTU meliputi siklus Rankine yang desainnya dapat berupa superheating, regenerating, dan reheating.
Common Water Plant yang digunakan antara lain :
Ø Hidrogen Plant
H2 Plant dalam unit pembangkit dimaksudkan untuk menghasilkan hidrogen. Proses ini merupakan proses elektrolisa air dengan menggunakan arus tinggi. Air yang digunakan dalam proses ini disuplai dari make up water. Selanjutnya, hidrogen yang dihasilkan akan digunakan sebagai media pendingin generator.
Ø Chlorination Plant
Chlorination merupakan proses mengolah air laut dengan cara elektrolisis air laut untuk menghasilkan NaOCl. NaOCl digunakan untuk memabukkan ikan dan mencegah tiram, kerang dan biota laut masuk ke dalam pompa.
Ø Desalination Plant
Desalination merupakan proses pengolahan air laut menjadi air tawar sehingga air hasil desalination plant memiliki konduktivitas ≤ 20 µms. Dimana suplai air laut diambil dari CWP (Circulation Water Pump). Media pemanas dalam proses ini diambilkan dari HRSG yaitu dari LP Aux Boiler dan HP Aux Boiler, apabila HRSG tidak beroperasi maka media pemanas diambilkan dari Aux Boiler. Air yang dihasilkan oleh proses ini disebut service water yang disimpan di raw water storage. Service water digunakan untuk proses lebih lanjut di demineralization plant.
Ø Demineralization Plant
Demineralization merupakan proses pengolahan air yang digunakan untuk menambah air di HRSG, dimana air dari raw water tank diproses di dalam demin plant yang akan menghasilkan tingkat konduktivitas lebih rendah sehingga diharapkan tidak terjadi korosi di dalam tube HRSG dan aman untuk pemakaian sebagai air penambah HRSG. Hasil dari demineralization plant memiliki konduktivitas < 1 µms.
Ø Auxiliary Boiler
Auxiliary Boiler Steam digunakan untuk memanaskan make up water dalam proses desalinasi apabila HRSG tidak beroperasi.
Ø Waste Water Treatment Plant
Sisa air yang ditampung di sumpit ditampung di storage pound dan di blower. Kemudian dialirkan ke Netralizing Pit Unit, untuk mendinginkan digunakan blower. Setelah itu, air dinetralkan kadar pH dengan pemberian HCl dan NaOH di pH Control Pit. Setelah dinetralkan, pengendapan kotoran dilakukan di Coagulant Tank and Sedimentation dan dipisahkan antara yang bersih dan yang kotor. Yang bersih masuk ke Clear Water Pit dan pressure filter masuk ke oksidasi di oksidasion pit dan masuk di Purified Waste Water sehingga hasilnya dapat dibuang ke laut. Yang kotor masuk ke sludge enrichment tank untuk diendapkan lebih lanjut, bagian yang bersih diproses kembali mulai dari netralizing pit unit dan bagian yang kotor dialirkan ke sludge tank untuk diangkut oleh truk dalam jangka waktu tertentu.
Komponen utama yang menunjang pembangkitan listrik tenaga uap pada PLTGU Grati yaitu:
v Condenser
Berfungsi sebagai tempat pendinginan uap hasil ekspansi dari turbin uap (LP Turbin) dimana air laut yang dipompa oleh CWP (Circulation Water Pump) digunakan sebagai media pendinginnya
v CEP
Berfungsi sebagai media penyuplai air dari condenser ke dalam inlet LP Economizer dan HP Economizer di dalam HRSG melalui BFP (Boiler Feedwater Pump) dan melalui Deaerator.
v Deaerator
Pada Deaerator terjadi proses menghilangkan kandungan O2 terlarut pada air.
v BFP (Boiler Feedwater Pump)
Terdapat 2 jenis BFP yaitu LP BFP yang menyalurkan air dari Deaerator menuju LP Economizer dan HP BFP yang menyalurkan air dari Deaerator menuju HP Economizer 1.
v Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
Berfungsi sebagai heat exchanger untuk menghasilkan uap high & low pressure yang digunakan untuk memutar turbin uap, yang nantinya akan memutar generator.
v LP Circulation Pump (LP BCP)
Berfungsi mensirkulasikan air antara LP Drum dengan LP Evaporator yang bertujuan untuk mendapatkan distribusi panas di dalam air yang homogen.
v HP Circulation Pump (HP BCP)
Berfungsi untuk mensirkulasikan air antara HP Drum dengan HP Evaporator dimana sirkulasi ini bertujuan untuk mendapatkan distribusi panas di dalam air secara homogen.
v Steam Turbine (Turbin Uap)
Berfungsi untuk mengekspansi udara panas sehingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.
v Generator
Berfungsi sebagai perubah energi mekanis menjadi energi listrik.
· Adapun peralatan pendukung sistem turbin uap ini adalah :
Ø Sistem Minyak Pelumas Turbin Uap
Sistem ini digunakan untuk melumasi bearing turbin uap dan bearing generator, dimana pada sistem ini digunakan peralatan meliputi Main Lube Oil Pump (MOP), Auxiliary Oil Pump (AOP), Emergency Oil Pump dan Lube Oil Cooler.
Ø Sistem Pendingin Minyak Pelumas
Sistem ini digunakan untuk mendinginkan minyak pelumas yang bertemperatur tinggi setelah digunakan untuk melumasi bearing turbin uap dan generator yang mengalirkan masuk ke dalam Lube Oil Cooler, dimana menggunakan media pendingin berupa air. Air yang bertemperatur tinggi setelah digunakan untuk mendinginkan minyak pelumas didinginkan di dalam heat exchanger dengan media pendinginnya diambil dari aliran air laut melalui discharge Circulation Water Pump dan di naikan pressurenya oleh SWBP.
Ø Sistem Hidrolik
Sistem ini pada turbin uap digunakan untuk membuka dan menutup 4control valve pengatur steam pada pipa suplai uap superpanas untuk memutar turbin. Minyak yang digunakan untuk sistem hidrolik ini merupakan minyak hidrolik yang tertampung di dalam tangki dan disuplai dengan menggunakan Hidrolic Lube Oil Pump.
Ø Sistem Pendingin Siklus Tertutup
Peralatan pada sistem ini terdiri dari Closed Cycle Cooling Water heat exchanger (CCCW), Closed Cycle Cooling Water Pump (CCCWP). Sirkulasi air pendingin ini digunakan untuk mendinginkan steam turbine Lube Oil Cooler (LOC), steam turbine Generator Hydrogen Cooler (GHC) dan steam turbine Gland Exhauster (GE) dan untuk pendingin di commont plant. Air dari sisi outlet CCCW yang bertemperatur rendah setelah didinginkan dengan air laut yang diambil dari sisi discharge CWP akan digunakan sebagai media pendingin dalam LOC, GHC, dan GE. Selanjutnya dari sisi inlet peralatan ini, air bertemperatur lebih tinggi dipompa dengan menggunakan CCCWP masuk ke CCCW, demikian siklus air pendingin ini yang berlangsung tertutup.
Ø Sistem Common Water Plant
Meliputi Hidrogen Plant, Chlorination Plant, Desalination Plant, Demineralization Plant, Auxiliary Boiler, dan Waste Water Treatment Plant.
0 komentar:
Posting Komentar