Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran antara lain disampaikan oleh beberapa pakar pendidikan. Mulyani Sumantri (2000: 125) menuliskan : menurut Bringgs (1970) ialah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar, contoh : buku, film, kaset. Dan Aristo Rahardi (2003: 9) menuliskan menurut Asosiasi Teknoligi Komunikasi Pendidikan (AECT) , media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan Noehi Nasution (2004: 7.3) menuliskan media pembelajaran menurut (1) Gagne, media pembelajaran sebagai komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar, (2) Briggs, media pembelajaran adalah wahana fisik yang mengandung materi pelajaran, dan (3) Wilbur Schramm, media pembelajaran adalah teknik pembawa informasi atau pesan pembelajaran. Menurut Yusuf Hadi Miarso : media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar.
Dengan memperhatikan definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan media pembelajaran secara umum adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
- Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
- Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
- Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
- Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
- Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
- Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
c. Jenis Media Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar
Berdasarkan jenis indra yang digunakan alat peraga dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :
- Media audio, yaitu alat peraga yang dapat di dengar, seperti kaset, suara burung, suara petir.
- Media visual, yaitu alat peraga yang dapat di lihat, seperti : hewan, tumbuhan, gambar, grafik.
- Media audio visual, yaitu alat peraga yang dapat di lihat dan di dengar, seperti vidio, film.
d. Peranan Media Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar
Ditinjau dari tujuan pembelajaran sains seperti yang ditekankan dalam standar isi yang dituangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menekankan hasil belajar dalam tiga ranah (penguasaan konsep, ketrampilan ilmiah, sikap ilmiah) dengan melalui pengalaman belajar yang konkrit dengan melibatkan aktivitas fisik, mental dan emasional yang di miliki siswa maka penggunaan alat bantu atau media yang sesuai dengan sifat bahan ajar memiliki peranan yang penting antara lain :
- Mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan antara siswa dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
- Merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa agar dapat mendorong kegiatan belajar, sehingga pengalaman belajar yang diperoleh akan lebih bermakna bagi siswa.
- Membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa sehingga perhatian siswa dapat terpusat pada bahan pelajaran yang diberikan guru.
- Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran lebih lama di ingat.
- Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri di kalangan siswa.
Penggunaan media atau alat peraga IPA di sekolah dasar sangat bermanfaat baik bagi guru maupun bagi siswa. Manfaat bagi guru : (1) memberikan pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran; (2) memberikan sistimatika dalam pembelajaran; (3) memudahkan kendali dalam pengajaran; (4) membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian; (5) membangkitkan rasa percaya diri dalam mengajar; (5) meningkatkan kualitas pengajaran. Manfaat bagi siswa : (1) meningkatkan motivasi belajar; (2) menyediakan variasi dalam belajar; (3) memberikan gambaran struktur yang memudahkan dalam belajar; (4) memberikan contoh selektif; (5) merangsang berpikir analisis; (6) memberikan situasi belajar yang tanpa beban atau tekanan.
Aristo Rahadi (2003:18), menuliskan menurut Kemp dan Dayton (1985), selain itu alat peraga atau media pembelajaran IPA dapat memiliki nilai praktis antara lain :
- Dapat menampilkan obyek yang terlalu besar, yang tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, seperti bumi, bulan.
- Dapat memperlambat gerakan yang terlalu cepat dan mempercepat gerakan yang terlalu lambat, sehingga dapat memberi kesempatan melakukan pengamatan.
- Memungkinkan untuk menampilkan obyek yang langka, sulit diamati atau yang berbahaya.
e. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam menggunakan media pembelajaran yang di kelas seorang guru harus memahami dengan baik prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran :
- Memilih media harus berdasarkan tujuan pengajaran yang akan disampaikan.
- Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
- Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru baik dalam pengadaannya maupun penggunaannya.
- Memilih media harus disesuaikan dengan waktu , tempat, dan situasi yang tepat.
- Memilih media harus memahami kerakteristik dari media itu sendiri.
f. Media Lembar Kegiatan Siswa
1) Pengertian Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan siswa merupakan alat bantu yang bertujuan membantu siswa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar. Seperti yang dikatakan Arif S. Sadiman, dkk (2002 : 93) dalam kegiatan pembelajaran media LKS merupakan salah satu kelompok media cetak. Salah satu media LKS yang sampai saat ini masih digunakan sebagai pedoman guru dan siswa dalam proses pembelajaran adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
Menurut Budiyanto Lembar Kerja Siswa berisi tentang ringkasan materi, tugas-tugas dan evaluasi (Sunaryo, 2001:6). Ringkasan di maksud untuk menyegarkan ingatan siswa terhadap materi pokok yang disampaikan. Tugas dimaksudkan untuk memantapkan penguasaan terhadap materi pokok yang dipelajari dan untuk menguji tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahasan.
Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan yang di maksud dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah suatu lembar kegiatan yang berisi petunjuk arahan dari guru kepada siswa. Petunjuk diberikan agar siswa dapat melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
2) Tujuan dan fungsi LKS
Lembar kegiatan siswa disusun dengan tujuan : (1) mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar ; (2) membantu siswa mengembangkan konsep atau prinsip melalui kegiatan mata pelajaran tertentu terutama dari segi substansi mata pelajaran ; (3) melatih siswa menemukan dan mengembangkan ketrampilan proses , baik secara umum maupun khusus, sesuai dengan hakekat mata pelajaran ; (4) memberi pedoman bagi guru dan siswa dalam proses memahami konsep atau prinsip yang berkaitan dengan mata pelajaran yang bersangkutan.
Dalam pembelajaran sains lembar kegiatan siswa berfungsi bagi guru dan siswa. Bagi guru LKS berfungsi untuk : 1) sebagi pedoman dalam melaksanakan KBM; 2) membantu guru dalam mengarahkan siswa dalam menemukan konsep; 3) memudahkan guru dalam memonitor kegiatan dan tingkat keberhasilan siswa. Sedangkan bagi siswa LKS berfungsi untuk : 1) mengaktifkan siswa; 2) pedoman dalam melaksanakan kegiatan; 3) mengembangkan ketrampilan proses; 4) melatih kemandirian siswa dalam belajar; 5) mengembangkan sikap ilmiah; 6) membangkitkan minat dan motivasi.
3) Syarat LKS yang baik
Lembar Kegiatan Siswa mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu guru dalam membuat LKS harus memperhatikan syarat-syarat dikdaktik, konstruksi, dan teknis. Menurut Hendrodarmojo (1993: 99) dijelaskan :
a) Syarat dikdatik
LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan dikdaktik, artinya harus mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif yaitu :
- Memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, maupun yang pandai. Kekeliruan yang umum terjadi adalah bahwa kelas di anggap satu kesatuan yang homogen.
- Tekanan peda proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS di sini berfungsi sebagai petunjuk bagi siswa untuk mencari tahu.
- Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. Jadi dalam sebuah LKS hendaknya terdapatnya kesempatan siswa, misalnya : menulis, menggambar, berdialog dengan temannya, menggunakan alat, menyentuh benda nyata.
- Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral dan estetika pada diri anak. Jadi tidak semata-mata ditujukan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep akademis.
- Pengalaman belajarnya tidak ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional, dan sebagainya) dan bukan ditentukan materi bahan pelajaran.
b). Syarat-syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat di mengerti oleh pihak pengguna yaitu anak didik.
- Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.
- Menggunakan struktur kalimat yang jelas, agar kalimat menjadi jalas (hindarkan kalimat kompleks, hindarkan kata-kata yang tidak jelas, misalnya : mungkin, kira-kira).
- Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
- Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, yang dianjurkan adalah isian atau jawaban yang di dapat dari hasil pengolahan informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan yang tak terbatas.
- Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan siswa, misalnya untuk melengkapi LKS, siswa di suruh mencari dari ensiklopedi dalam bahasa Inggris di perpustakaan yang jauh dari jangkauan sekolah.
- Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk menulis maupun menggambar pada LKS.
- Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.
- Gunakan kalimat ilustrasi dari pada kata-kata.
- Dapat digunakan pada anak-anak, baik yang lamban maupun yang cepat.
- Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi.
- Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
0 komentar:
Posting Komentar