Jumat, 03 Maret 2017

Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pompa Centrifugal

Pengertian 
Pompa merupakan mesin hidrolik yang berfungsi untuk meng-konversi energi mekanis menjadi energi hidrolik atau energi tekan. Dan pompa centrifugal merupakan salah satu jenis pompa yang sering digunakan dalam industri. Pompa centrifugal merupakan sebuah pompa rotari dinamis yang menggunakan perputaran impeller untuk meningkatkan tekanan dari fluida. Secara sederhana pompa ini bekerja berdasarkan “Prinsip Gaya Centrifugal” dimana benda yang berotasi akan menimbulkan gaya ke arah luar (gaya centrifugal). Besar gaya centrifugal sangat bergantung pada massa benda, kecepatan putar dan jari-jari lintasan. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa centrifugal sebanding dengan putaran, sementara total head (tekanan )yang dihasilkan sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putar.

Sejarah Perkembangan Pompa Centrifugal
Berdasarkan Reti, dalam bukunya “The Brazilian Soldier and Historian of Science”, mesin pertama yang memiliki karakteristik seperti pompa centrifugal adalah mesin pengangkut lumpur pada awal tahun 1475. Berdasarkan insiyur Italia, Frencesco di Giorgio Martini, dia mengatakan bahwa pompa centrifugal belum dikembangkan hingga abad ke-17. Sementara pada sumber lain mengatakan bahwa pompa centrifugal dikembangkan di Eropa pada akhir abad ke-16 dan terlihat di Amerika pada awal abad ke-17.

Dalam perkembangannya, pompa centrifugal ikut berkembang seiring dengan perkembangan motor listrik berkecepatan tinggi, turbin uap dan motor pembakaran dalam. Sejak tahun 1940, pompa centrifugal menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan baik dalam segi material maupun efisiensi. Pompa centrifugal modern sudah dapat mengalirkan lebih dari 1 juta gallon per menit dan 300 kaki secara vertikal.

Komponen Penyusun Pompa Centrifugal

Impeller
Impeller merupakan komponen penting dalam pompa yang berfungsi untuk mengonversi energi mekanis dari putaran poros untuk meningkatkan tekanan fluida. Impeller memiliki spesifikasi yang detail baik dalam bentuk, dimensi maupun material yang dipakai. Biasanya berbentuk spiral dengan beberapa sudu atau blade.

Shaft (Poros)
Shaft merupakan penghubung antara sumber putaran dengan impeller. Biasanya terbuat dari baja atau stainless steel dengan ukuran yang disesuaikan dimensi impeller. Jika terlalu kecil maka dapat meningkatkan vibrasi, mempercepat umur hidup bearing dan mengurangi umur hidup pompa

Casing
Casing merupakan bagian dalam pompa yang berfungsi untuk melindungi komponen yang berada di dalamnya. Casing dapat berfungsi sebagai tempat dudukan inlet nozle, outlet nozle dan difuser. Selain itu casing ini berfungsi untuk mengarahkan aliran dalam pompa.

Bearing
Bearing berfungsi sebagai tumpuan atau penahan posisi rotor agar stabil terhadap stator. Dan tentunya berfungsi untuk menahan gaya aksial maupun gaya radial yang terjadi. Biasanya jenis bearing yang digunakan adalah journal bearing dan thrust bearing.

Mechanical Seal
Mechanical Seal berfungsi untuk menghindari kebocoran yang terjadi di dalam pompa karena seal ini di tempatkan pada stuffing box pada pompa dimana banyak terdapat celah. Mechanical seal ini sangat bervariasi baik dari segi desain, performa dan biaya. Seal paling sederhana terdiri dari beberapa bagian yaitu stationary face, rotating face, gland dan pegas.

Volute
Volute berfungsi untuk mengumpulkan fluida hasil keluaran dari impeller dan mengarahkan fluida ke discharge nozzle dimana pada komponen ini akan menyebabkan tekanan dinamik dari impeller diubah menjadi tekanan statis.

Suction Nozzle
Suction Nozzle adalah tempat awal masuknya fluida menuju pompa.

Discharge Nozzle
Discharge Nozzle adalah tempat keluarnya fluida yang bertekanan dari dalam pompa.

Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pompa Centrifugal Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar