Senin, 20 Maret 2017

DESAIN SISTEM KONSEPTUAL SECARA UMUM

E. DESAIN SISTEM KONSEPTUAL
Tujuan tahap desain konseptual adalah menghasilkan beberapa sistem kon-septual alternatif yang telah diidentifikasi selama analisis sistem. Dengan menyajikan sejumlah alternatif yang masuk akal, profesional sistem terhindar dari batasan-batas-an yang sudah diduga sebelumnya pada sistem baru. Pemakai akan mengevaluasi dan menetapkan alternatif. Bagian ini menjelaskan dua pendekatan untuk desain sistem konseptual: pendekatan desain terstruktur dan pendekatan desain yang berorientasi-objek.

Pendekatan Desain Terstruktur
Pendekatan desain terstruktur merupakan sebuah cara yang disiplin untuk mendesain sistem dari atas ke bawah. Pendekatan ini dimulai dari gambar besar" sistem yang diusulkan, yang sedikit demi sedikit diuraikan atau didekomposisikan ke dalam bagian sistem yang lebih rind dan lebih rinci lagi sampai semuanya dimengerti sepenuhnya. Dengan pendekatan ini, proses bisnis yang sedang dirancang biasanya didokumentasikan menurut arus data dan diagram data (telah didiskusikan sebelum-nya dalam bab ini). Gambar menunjukkan penggunaan teknik ini untuk menggambarkan dekom-posisi atas-bawah dari proses bisnis hipotetis.

Gambar menunjukkan dua desain konseptual alternatif untuk sistem pem-belian. Desain ini kurang memiliki rincian yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem. Misalnya, mereka tidak memasukkan komponen-komponen yang diperlukan seperti: 
  • Struktur record database.
  • Rincian pemrosesan.
  • Teknik-teknik kontrol spesifik.
  • Format untuk layar input dan dokumen sumber.
  • Format laporan output.
Pendekatan Desain Yang Berorientasi-Objek
Pendekatan desain yang berorientasi objek adalah untuk membangun sebuah sistem informasi dari komponen atau objek standar yang dapat digunakan berulang kali. Pendekatan ini bisa disamakan dengan proses pembuatan sebuah mobil. Para pabrikan mobil tidak menbuat sistem-sistem baru dari nol. Kenyataannya, model-model baru dibuat dari komponen standar yang juga digunakan untuk model lain. Misalnya, setiap model mobil yang dihasilkan oleh pabrikan tertentu biasanya meng-gunakan mesin, kotak-gigi, alternator, paras roda, radio, dan lain-lain yang jenisnya sama. Sebagian komponen-komponen merupakan produk standar industri yang digunakan oleh pabrikan lainnya. Produk-produk seperti roda, ban, busi, dan lampu besar termasuk dalam kategori ini. Pada kenyataannya, komponen yang benar-benar dibuat dari not untuk sebuah model mobil baru adalah kerangka mobilnya.

Elemen-elemen Pendekatan Desain yang Berorientasi-Objek
Karakteristik distingtif dari pendekatan desain yang berorientasi objek adalah baik data dan logika pemrograman, seperti uji integritas, peraturanakuntansi, dan prosedur pembaruan data, dilambangkan dalam modul-modul untuk mewakili objek. Diskusi berikut ini berkenaan dengan elemen-elemen utama dari pendekatan ini.

Objek. Objek ekuivalen dengan kata benda dalam Bahasa Inggris. Misalnya, pemasok, pelanggan, persediaan, dan akun-akun, semuanya merupakan objek. Objek-objek ini memiliki dua karakteristik: atribut dan operasi. Atribut-atribut ekuivalen dengan kata sifat (adjektif) dalam Bahasa Inggris dan menjelaskan objek. Operasi ekuivalen dengan kata kerja dan menunjukkan tindakan-tindakan yang dilakukan Pada objek dan dapat mengubah atribut­atribut mereka. Gambar mengilustrasikan karakteristik dengan sebuah contoh non­keuangan. Objek dalam contoh ini adalah mobil yang atributnya adalah membuat, model, tahun, ukuran me sin, jarak mil, dan warna. Operasi (juga disebut metode-metode) yang dapat dilakukan terhadap objek ini adalah mengemudi, memarkir, mengunci, dan mencuci. Perhatikan bahwa jika kita melakukan operasi mengemudi Pada objek tersebut, atribut jarak mil akan berubah.

Gambar mengilustrasikan poin-poin ini dengan sebuah contoh akun-tansi persediaan. Contoh ini, objeknya adalah persediaan dan atributnya adalah nomor suku cadang, keterangan, kuantitas di tangan, titik pemesanan kembali, dan nomor pemasok. Kegiatan operasi ini yang dapat dilakukan Pada persediaan adalah mengurangi persediaan (dari penjualan produk), memeriksa kuantitas di tangan yang tersedia, dan titik pemesanan kembali persediaan (ketika jumlah kuantitas di tangan kurang dari titik pemesanan kembali). Perhatikan kembali bahwa melakukan setiap kegiatan operasi tersebut akan mengubah atribut kuantitas di tangan

Kelas dan Contoh (Instances). Sebuah kelas objek adalah pengelompokan logis untuk objek-­objek individual yang atribut dan kegiatan operasinya sama. Contoh adalah peristiwa tunggal dari sebuah objek dalam sebuah kelas. Misalnya, Gambar menunjukkan kelas persediaan yang terdiri atas beberapa contoh atau jenis persediaan spesifik.

Warisan. Warisan berarti bahwa setiap contoh objek mewarisi atribut dan operasi dari kelasnya. Misalnya, semua contoh dalam hierarki kelas persediaan memiliki atribut nomor suku cadang, keterangan, dan kuantitas di tangan. Atribut-atribut ini akan didefinisikan sekali dan hanya sekali untuk objek persediaan. Jadi, contoh objek, penghubung roda, pompa air, dan alternator akan mewarisi atribut-atribut ini. Sebaliknya, contoh ini akan mewarisi operasi (mengurangi, memeriksa, memesan kembali, dan menggantikan) yang didefinisikan untuk kelas tersebut.

Kelas-kelas objek dapat juga mewarisi dari kelas objek lainnya. Misalnya, Gambar menunjukkan suatu hierarki objek yang dibuat dari kelas objek yang disebut kontrol dan tiga sub-subkelas yang disebut utang dagang, piutang dagang, dan persediaan.

Ketiga sub-subkelas objek tersebut memiliki kesamaan dalam operasi kontrol tertentu. Misalnya, tidak ada akun yang diperbarui tanpa pertama-tama memverifikasi kunci primer (yaitu, No. Pemasok, No.Pelanggan, dan No. Suku Cadang) dari record yang sedang diperbarui. Operasi ini (dan lainnya) dapat ditentukan untuk objek kontrol (sekali saja dan hanya sekali saja) dan kemudian diwariskan ke semua sub-kelas objek yang menerapkan metode ini.

Diagram Relasi Entitas
Diagram Relasi Entitas (RE) sebagai teknik dokumentasi untuk desain database yang juga digunakan untuk menampilkan sistem yang berorientasi pada objek. Gambar mengilustrasikan penggunaan diagram RE untuk menggambarkan desain berorientasi-objek untuk sebuah sistem pesanan penjualan.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang menjelaskan proses tersebut:
  • Setiap pelanggan menempatkan satu atau lebih pesanan pelanggan.
  • Banyak pesanan (dalam batches) memulai proses transaksi.
  • Satu atau lebih item persediaan diambil dari persediaan dan dikirim ke setiap pelanggan. 
  • Proses transaksi memperbarui banyak record akuntansi dan menyiapkan banyak faktur.
  • Record akuntansi dan objek dalam faktur mewarisi banyak atribut kontrol dan operasi dari objek kontrol.
  • Satu atau lebih faktur dikirimkan ke setiap pelanggan.
Pada tahap implementasi dalam SDLC, pemrogram yang menggunakan program yang berorientasi-objek (objek-oriented programming--OOP) akan memrogramkan atribut. atribut dan operasi-operasi yang membentuk modul-modul objek yang ditampilkan dalam diagram RE. Modul-modul yang dihasilkan itu akan memberi lambang pada atribut-atribut dan operasi yang unik bagi kelas objek. Misalnya, mengacu ke Gambar dan Langkah 5, operasi kontrol diperlukan oleh objek-objek yang memperbarui record piutang dagang dan persediaan dan menyiapkan faktur yang diwariskan dari modul objek kontrol.

Karena desain berorientasi objek mendukung tujuan dapat digunakan berulang kali, bagian sistem atau seluruh sistem, dapat diciptakan dari modul-modul yang se-belumnya sudah ada. Misalnya, setiap sistem di masa depan yang mensyaratkan atribut-atribut kontrol dan operasi yang ditentukan menurut modul kontrol yang sudah ada (rnisalnya, menverifikasi kunci primer sebelum memperbarui record) dapat mewariskan operasi ini. Pendekatan desain berorientasi objek juga mempromosikan kemudahan pemeliharaan. Perubahan tunggal pada atribut atau operasi dalam satu kelas objek secara otomatis mengubah semua contoh objek dan sub-subkelas yang mewarisi atribut tersebut.

Peran Akuntan Dalam Desain Sistem Konseptual
Akuntan berperan penting dalam mendesain sistem secara konseptual. Men-desain sebuah SIA mempakan upaya bersama antara fungsi akuntansi dari sebuah organisasi dan profesional sistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptual (ams informasi logis), dan profesional sistem bertanggung jawab untuk sistem fisik (pekerjaan teknis untuk membangun sistem). Jika pertimbangan­pertimbangan akuntansi yang penting tidak dikonseptualisasikan Pada titik ini, mereka bisa benar-benar diabaikan, nantinya berpotensi menghadapkan organisasi Pada kemgian finansial dan litigasi (proses hukum). Sementara berpartisipasi dalam proses desain konseptual, akuntan harus menyadari bahwa setiap sistem alternatif harus dikontrol secara memadai, jejak audit harus dilestarikan, dan konvensi-konvensi akuntansi dan persyaratan hukum harus dipahami. Ini tidak berarti bahwa masalah ini harus dispesifikasi secara rinci pada titik ini. Melainkan maksudnya adalah, bahwa mereka harus dikenal sebagai item-item yang diperhatikan selama tahap desain terperinci dalam sistem tersebut.

Auditor mempakan stakeholder dalam semua sistem keuangan dan, karenanya, memiliki kepentingan dalam tahap desain konseptual dari sistem tersebut. Auditabilitas sebuah sistem sebagian bergantung Pada karakteristik desainnya. Sebagian teknik-teknik audit komputer mensyaratkan bahwa sistem didesain dengan fitur-fitur audit spesial yang menyatu dengan sistem tersebut. Untuk sistem-sistem seperti itu, fitur-fitur audit ini harus dimasukkan dalam desain konseptual.

DESAIN SISTEM KONSEPTUAL SECARA UMUM Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

1 komentar: