PLC SIEMENS S7 UNTUK SEQUENCER
1. PENDAHULUAN
Molucelar sieve sequencer adalah suatu bagian alat untuk menghasilkan gas nitrogen yang dikontrol oleh siemens PLC (Sistem Programmable Logic Controller S7). Alat ini terdiri dari Column absorber ganda yang bekerja secara bergantian untuk memproduksi nitrogen dan regeneration steps. Satu column digunakan untuk memproduksi nitrogen sedangkan column nitrogen dipergunakan untuk regenerating. Aliran udara akan terus bekerja selama pertukaran dari stau column ke column lain.
Berikut adalah grafik sederhana untuk menjelaskan operasi molekuler absorber yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
1.1. Absorption Cytcle (Siklus penyerapan)
Udara yang ditekan masuk menuju tower yang terdapat ,pada Drying service melalui KV281-A atau KV248-B tergantung pada tower A atau tower B yang in service.Oksigen disingkirkan selama proses melalui molucelar sieve abvsorbed bdan aliran nitrogen yang akan digunakan dikirim melalui non-return valve NV-262 (Untuk menara A) atau NV-261 (Untuk menara B) ke bagian yang lebih rendah pada absorbver Column
Diakhir siklus absorbver,tower yang sedang mempronduksi kian di isolasi.pertama sekali yang harus dilakukan adalah pressure dibuang melaui KV248-4(sebuah jalur pembuangan dengan silencer) dan sehingga pressure pada column yang diregenegrasi akan kembali menurun secara perlahan.Apabila pressure sudah berkurang hingga dibawah 1 Kg/cm2 sinyal akan ditunjukan oleh PSL201A atau PSL201B, regenerasi outlet valve KV248-3 akan terbuka dan valve pembuangan pressure KV248-4 akan tertutup.
Tower yang sedang regenerasi akan diberi pressure dengan membuka pressure equalizing valve KV248-5 sebelum pertukaran mode regenerasi ke mode service.regenerasioutlet valve KV248-3 akan tertutup sebelum pressure diberikan.
1.2. Reactivation cycle (Siklus Pengaktifan Kembali)
Tower yang disaturasi, dipindahkan dari service produklsi dan diaktifkan kembali dengan mengambil gas yang telah diaktifkan oleh blower K101.gas pengaktifan tersebut,kemudian dilewatkan melalui alat pemanas sampai temperature mencukupi untuk pengaktifan tersebut,kemudian dilewatkan melalui alat pemanas sampai tempraure mencukupi untuk mengaktifan kembali molucelar sieve column.Sehingga akan didapatkan kembali kualitas sieve absorbtion untuk penyerapan H2O. Gas panas yang diaktifan kembali,kemudian dilepaskan ke atmosfer melalui KV248-3
Setelah tahap pemanasan ,regeneration heater dimatikan setelah cooling step dimulai dan ditandai dengan jalannya blower.dan selanjutnya temprature dalam column regenerasikan bergerak turun menjadi 250C. Setelah tahap pendinginan selesai tepat waktu ,gas reaktif otomatis dilewatkan melalui valve FV30 Dengan peralatan program pengaktifan kembali valve keluaran KV248-3 akan ditutup pada saat itu.
Saat sebelum proses akhir dari regeneration cycle.pressurizing valve KV248-5 akan dibuka.Tower yang baru diaktifkan akan diberikan tekanan sebelum pertukaran valve masukan untuk memproduksi.
Dapat dilihat pada langkah-langkah dalam grafik logika untuk rangkaian valve sequence selama mode service dan regenerasi ,dan juga berhubungan dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. PLC PROGRAM UNTUK SEQUENCER CONTROL
Siemens PLC SIAMTIC S7-314 CPU adalah pengontrol pelaksanaan sequnce.Program yang dibuat dengan PLC disimpan secara permanen pada flash EEPROM (Micro Memory Card MMC).Aturan – aturan dan isi dari memori regester ini dibackup secara internal oleh PLC itu sendiri jika terjadi error pada power supply.
PLC dihubungkan dengan power supply,Discrete Input dan Discvrete Output pada mounting rahil SIMATIC S7.Dapat dilihat pada daftar input output yang diberikan dalam dokumentasi untuk alkkasi saluran input dan output.
Interface bagi operator berupa layar sentuh”7”.Layar tersebut menampilkan status dan keadaan dari valve serta prosesnya.
Pada saat PLC gagal diopersikan oleh operator secara otomatis,Maka saat dilakukan proses pengoprasian secara manual dengan dengan memlilih menu manual pada kontrol panel.Pengontrolan secara manual juga dapat mengoprasikan Valve, Blower, dan pemanas sesuai dengan kebutuhan proses.
Dalam keadaan pengontrol manual,sequencer dan timing dikontrol penuh oleh operator .jadi PLC sequencer tidak akan bekerja pada keadaan manual.Jika keadaan otomatis diaktifkan kembali, operator harus memastikan status program yang dipilih harus sesuai dengan pengaturan status plant yang di hubungkan secara manual.
3. URAIAN GRAFIK DAN PLC SEQUNCE PROGRAM
3.1. Grafik Umum
Tampilan layar utama terdiri dari tombol navigasi sentuh untuk menghubungkan kembali dan selanjutnya, antara grafik individu dan grafik utama.Grafik-grafik berikut ini disusun pada Interface Operator.
- Grafik Utama
- Grafik Step Logika
- Grafik pengaturan (pengaturan 1 dan pengturan 2)
- Grafik Alarm (Alarm 1 dan Alarm 2)
- Grafik Input (Input 1 dan Input 2)
- Grafik Output (Output 1 cdan Output 2)
- Grafik Sandi (Login)
3.2. Grafik Utama
Grafik masukan (Input),Keluaran (Output) disediakan pada layar utama agar teknisi pemeliharaan dapat membaca keadaan I/O (Input/Output).
Layar utama juga memperliatkan keadaan masing-masing valve (warna merah=valve dalam kedaan tertutup,warana hijau = valve dalam keadaan terbuka).Tampilan layer utama juga memperlihatkan beberapa parameter pendukung seperti.
- Nomor step yang bekerja dan nama stepnya.
- Waktu hitungan mundur untuk menandakan berakhirnya step yang sedang bekerja
- Total lama untuk menyelesaikan satu putaran produksi dan regenerasi secara bersamaan.
- Status Sequencer,Siap digunakan dalam keadaan otomatis dsb.
Catatan:
Lampu status seperti ”ISOLATE” ,”PERESUREBLOWDOWN”, ”HEATING” , ”COOLING”, ”PRESSURE BUILD UP” terdapat pada panel agar dapat dilihat oleh operator.Sebelum waktu ditentukan ,segala control dan status informasi yang ada sebelumnya oleh operator akan tetap dipertahankan tanpa mengalami perubahan.
3.3. Grafik Step Logic
Program PLC memakai logika yang berurtan.Secara detil PLC yang ditambahkan dengan program lainnya akan ditempatkan secara terpisah.Bentuk logika yang berurutan ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Dalam hal ini langkah diartikan sebagai waktu mundur hingga mencapai nol.Dan sequence diartikan sebagai keadaan bersiaga akan kondisi alarm,dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Setelah kondisi diatur menjadi normal,PLC sequencer akan direstart kembali.
3.4. Grafik Setting
Grafik memperlihatkan pengaturan aliran untuk setiap step dan jarak yang diizinkan (dalam menit).
Grafik setting 2 menyediakan penyesuaian waktu yang dibutuhkan oleh alarm selama depressurizing heating, cooling,pressurizing dan lain-lain
3.5. Grafik Alarm
Sequence Not Restarted
Jika kondisi otomatis dalam keadaan norml dan saklar pada keadaan auto sequencer akan bekerja, tetapi apabila alarm Sequencer tidak bekerja diperlihatkan oleh program, pada keadaan ini operator diperintahkan untuk menjalankan sequencer dengan menekan tombol”Restart”
Valve Position Failures (Failed to Open or Failed to Close)
Setiap valeb dapat dilhat dalam keadaan tertutup dengan memperhatikan limit switch.
Failure Regeneration Heater
Pada preasuer blow down steps (Steps 2 dan Steps 8), Preasure pada vasel yang berkenaan akan diperiksa 13 menit setelah steps dimulai dan jika VSL201 tidak sesuai setting,maka alarm akan muncul,lampu indikasi IL-201A-H atau IL-201B-H akan menyala pada kondisi tersebut,sequencer dihentikan dan semua control output dihentikan.Apabila kondisi pleasure telah sesuai setting, sequncer dan timer akan dijalankan kembali dan output akan bekerja.
Failure Pressure Build-Up
Steps untuk menaikan pleasure(steps 5 atau steps 11), Pleasure pada vesel yang berkenaan akan diperiksa 13 menit setelah steps dimulai dan jika PSH201 tidak sesuai setting maka alarm akan muncul,lampu indikasi IL-201A-H atau IL-201B-H akan menyala pada kondisi tersebut,sequencer dihentikan dan semua control output dihentikan.Apabila kondisi pleasure telah sesuai setting, sequncer dan timer akan dijalankan kembali dan out put akan bekerja.
Failure Regeneration Heater
Pada saat heating Steps (Step3 batau Step 9) temperature Gas yang berada di Vesel akan dideteksi selama 5 menit setelah heating dimulai dan jika TSL262 tidak sesuai seting(jika temperatrure masih dibawah 225 oC) alarm akan muncul dan lampu indikasi IL-262 akan menyala pada kondisi tersebut.
Faillure Heating
Pada saat heting steps (Steps 3 atau steps9)Temperature gas yang berada di vesel dideteksi selama 235 menit setelah heting step dimulai dan jika TSL 231 tidak sesuai sething (Jika temperature masih dibawah 190 oC), Alarm akan muncul dan lampu indikasi IL -231 akan menyala, sequencer dihentikan dan semua kontrol output akan berhenti apabila kondisi tempeture sesuai setting diatas 190oC )Seguencer dan timer akan dijalankan kembali dan output akan bekerja.
Failure Reactivation Gas for Cooling
Pada saat Cooling step(Steps 4 avtau steps 10) temperture gas yang berada di vesel akan dideteksi selama 5 menit setelah cooling steps dimulai dan jika TSH261 tidak sesuai setting (Jika temperature masih diatas 30oC), Alarm akan muncul dan lampu indikasi IL261 akan menyala.
Faillure Cooling
Pada saat cooling step (Steps4 tau steps10) temperature gas yang berada di vesel dideteksi selama 235 menit setah heating steps dan jika temperature pada TSH 230 tidak sesuai setting (Jika temperature masih diatas 25oC)alarm akan muncul dan lampu indikasi IL-230 akan menyala.sequencer dihentikan dan semua output akan berhenti.apabila kondisi temperature sesuai setting(temperature dibawah 25oC), Sequencer dan timer akan dijalankan kembali output akan bekerja.
Garafik Valve
Valve graphic menampilkan rangkuman status dari output valve (energized atau de-energized channel) sataus alarm dihubungkan dengan valve lainnya jika posisi switch feedback tersedia untuk valve tersebut.
3.7. Grafik Input
Grafik ini memberikan informasi status input dari beberapa channel pada hardware untuk memonitor perawatan teknis selama trouble shooting.
3.8. Grafik Output
Grafik ini memberikan informasi status output dari beberapa cahannel pada hardware untuk memonitor perawatan teknis selama trouble shooting.
3.9. Grafik Login
Tampilan bagi operator memberikan informasi penting dengan proses ,sequencer step, alarm dll.Seluruh pengaturan diproteksi oleh akses login.
Terdapat tiga level akses untuk login bagi operator.
Menu login dapat diakses dari grafik utama .Dengan menekan tombol login pada login window yang ditunjukan pada grafik diatas.selanjutnya dapat diisikan dengan nama nama user dan mpaswword pengguna.
Jika seseorang mencoba mengubah settingan waktu, maka selanjutnya PLC akan memblock akses tersebut,hal ini diperlihatkan pada gambar 4.11.
ijin copy ya kak makasih
BalasHapusagency website