Kamis, 19 Januari 2017

Sejarah dan Defenisi kereta Api

2.1 Tinjauan Umum
Data & informasi untuk mendukung Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
2.1.1 Sumber Data
2.1.1.1 Wawancara dengan narasumber: Bapak Ibnu
Bapak Ibnu adalah salah satu pengurus Unit Pusat Pelestarian, Perawatan dan Desain Arsitektur PT KAI. Dengan motonya ‘Mari lestarikan peranan kereta api Indonesia sebagai moda transportasi pemersatu budaya’, unit ini bertujuan melestarikan kereta api Indonesia dan budayanya baik kepada bangsa Indonesia maupun bangsa asing. 
2.1.1.2 Referensi Buku
  • Sejarah Kereta Api Indonesia oleh Yati Nurhayati
  • Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1 oleh APKA
  • Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2 oleh APKA
2.1.2 Data Umum
2.1.2.1 Definisi
2.1.2.1.1 Sejarah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejarah adalah 1 asal-usul (keturunan) silsilah; 2 kejadian dan peristiwa yg benar-benar terjadi pd masa lampau; riwayat; tambo: cerita --; 3 pengetahuan atau uraian tt peristiwa dan kejadian yg benar-benar terjadi dl masa lampau; ilmu sejarah.

2.1.2.1.1 Kereta Api
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kereta api adalah kereta yg terdiri atas rangkaian gerbong (kereta) yg ditarik oleh lokomotif, dijalankan dng tenaga uap (atau listrik), berjalan di atas rel (rentangan baja dsb).

2.1.2.2 Sejarah Kereta Api Indonesia
Sumber: Buku Sejarah Kereta Api Indonesia, Buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1& 2, website www.kereta-api.co.id 
· Masa Penjajahan Belanda
Indonesia mulai mengenal kereta api pada masa penjajahan Belanda (1840-1942). Pada saat itu didirikan oleh pihak swasta yang mempunyai singkatan NV atau Nederlandsch indische SpoorwegMij (NISM). Jalur kereta pertama dibangun pada tanggal 17 Juni 1864.

Pada masa pemerintahan Belanda, kereta api memiliki peranan penting untuk mengangkut barang maupun orang. Pada saat itu pembangunan jalur rel kereta api berkembang sangat pesat, namu hanya orang Belanda yang memiliki andil dalam pembuatan dan pembangunan rel kereta api.

Pembangunan rel kereta api tidak hanya diadakan di Pulau Jawa saja, namun di berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan yang sama yaitu untuk mengangkut hasil bumi.

· Masa Penjajahan Jepang
Pada tahun 1942 Belanda menyerah kepada Jepang, perkeretaapian di Jawa pada saat itu dikuasai oleh pemerintah angkatan darat (Rikuyun). Sedangkan di Sumatra dikuasai oleh angkatan laut Jepang (Kagun) dengan puastnya di Bukit Tinggi.

Panjang jalur kereta api pada tahun 1939 mencapai 6.811 km, namun pada tahun 1950 panjangnya menjadi 5.910 km. Diperkirakan pada masa penjajahan Jepang, rel kereta yang sudah dibangun pada masa penjajahan Belanda diangkut oleh tentara Jepang untuk pembangunan rel kereta di Burma.

Pada masa pendudukan Jepang, selain pembongkaran rel Jepang juga melakukan pembangunan rel sepanjang 220 km antara Muaro-Pekanbaru dengan mempekerjakan para romusa. Pembangunan rel kereta Muaro-Pekanbaru ini menelan banyak korban yang terdiri dari tawanan perang, sekutu, dan juga romusa.

· Masa Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia meredeka pada tahun 1945, dibentuk Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI) pada tanggal 28 September 1945. Pada saat itu, sejumlah karyawan kereta api yang bergabung dalam AMKA (Angkatan Moeda Kereta Api) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. AMKA menegaskan dengan pembacaan oleh Ismangil bahwa mulai hari itu, tanggal 28 Spetember 1945, kekuasaan perkeretaapian ada di tangan bangsa Indonesia, Jepang tidak boleh ikut campur lagi.


Karena kemarahan rakyat Indonesia saat itu, banyak rel kereta api yang dijarah oleh penduduk. Kekejaman tentara Jepang membuat luka hati rakyat sehingga sebagian rakyat berpikir kalau kereta hanya menguntungkan penjajah. Banyak proyek pemerintah Belanda maupun Jepang yagn belum terealisasi, khususnya pembangunan kereta api ini. Pasca kemerdekaan, pembangunan kereta api Indonesia tidak terlalu pesat, hal ini disebabkan pada masa itu pemerintah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sehingga pembangunan bukanlah prioritas utama.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, kereta api memiliki banyak peranan bagi bangsa Indonesia, diantaranya:
  • Mengangkut para pengungsi dan pejuang yang akan bertempur di medan perang
  • Kereta api bisa membangkitkan semangat para pejuang karena bayak terdapat coreta yang merupakan pesan berjalan
  • Sebagai transportasi pertukaran tawanan antara kedua belah pihak
  • Digunakan oleh Presiden Soekarno dan Hatta pindah dari Jakarta menuju ibu kota sementara Yogyakarta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 3 Januari 1947.
Selain itu peranan kereta api juga sangat besar dalam pembangunan Negara Indonesia di awal kemerdekaan, kereta api secara tidak langsung menggerakan roda perekonomian. Walaupun sarana dan prasarana belum dibangun secara maksimal, kereta api sebagai alat transportasi massal telah mengantarkan ribuan penumpang untuk mobilisasi.

Sekitar tahun 1960-an terjadi penurunan peranan kereta api sebagai alat transportasi. Banyak faltr yang mempengaruhi hal ini, diantaranya adalah kereta yang mulai rusak sedangkan SDM ahli masih kurang, selain itu di Indonesia terjadi pemberontakan G 30 S/PKI dan meningkatnya kendaraan bermotor sebagai alat angkut.

2.1.2.3 Analisa SWOT Buku Lama
Strength
  • Buku ini dilengkapi dengan fotografi sebegai elemen pendukung untuk membantu pembaca memahami konten 
Weakness
  • Layout pada buku ini bersifat monoton sehingga terkesan membosankan
  • Semua isi di buku ini berwarna hitam dan putih
  • Banyak gambar pada buku ini yang kualitasnya rendah
Opportunity
  • Sedikitnya buku mengenai sejarah kereta api Indonesia yang beredar di pasaran
  • Mengandung banyak informasi berupa tulisan dengan layout satu kolom (manuscript)
Threat
  • Target lebih peduli dengan keadaan saat ini dibanding sejarah yang membahas masa lalu suatu objek / tokoh / tempat
2.1.2.4 Kompetitor
The Train Book: The Definitive Visual History
Buku ini berisi tentang sejarah dan peran kereta api mulai dari masa awal munculnya kereta uap, kereta diesel, hingga kereta peluru masa kini.Buku ini memberikan pandangan secara luas mengenai kereta api, seperti misalnya jenis-jenis kereta dari berbagai dunia, cerita mengenai penemu kereta api, desainer dan ahli mesin yang merancang kereta dan jalur kereta api, dan tantangan yang mereka temui selama membangunnya.

Pada buku ini ditemukan berbagai gambar kereta api menggunakan teknik 3D painting yang realis. Warna yang digunakan sesuai dengan benda asli yang digambarkan. Kemudian layoutnya menggunakan grid modular dan hierarkinya sangat jelas. 

Sejarah Kereta Api Indonesia
Buku ini berisi sejarah kereta api di Indonesia mulai dari jaman penjajahan Belanda hingga masa setelah kemerdekaan. Selain itu buku ini juga membahas informasi seputar kereta api seperti jenis-jenis kereta api, museum kereta api, bengkel kereta api, dan beberapa sejarah mengenai kereta api yang terlupakan.

Pada sampul, terdapat gambar kereta api yang dibuat dengan teknik vektor dan menggunakan warna menyala (vivid). Pada bagian dalam buku, semua gambar yang terdapat pada buku ini merupakan fotografi hitam putih, namun tidak sedikit dari gamabr-gambar tersebut yang resolusinya rendah. Grid yang digunakan merupakan grid manuscript.Kemudian tipografi pada buku ini menggunakan huruf-huruf sans serif. 

2.1.2.5 Penerbit
Red and White publishing dibentuk di Jakarta pada tahun 2004. Saat ini kantor R&W berlokasi di Jalan Merpati Raya no.45, Jakarta. R&W dinamakan berdasarkan warna bendera Indonesia yaitu merah dan putih. Hal ini ditujukan untuk menunjukkan semangat dalam mempromosikan budaya dan sejarah Indonesia kepada dunia internasional. R&W mencakup buku-buku berupa seni, fotografi, desain, arsitektur, budaya, sejarah, musik, dan fashion. R&W dikenal dengan kualitasny subjek, konten, desain, dan juga produksi bukunya yang sangat baik.

Buku-buku yang diterbitkan oleh R&W diantaranya:
  1. Indonesia on The Move oleh Dr. Dino Patti Djalal
  2. Bromo : A Perpetual Reminder oleh Sigit Pramono
  3. Bromo : The Majestic Mystical Mountain oleh Sigit Pramono
  4. PERTAHANAN INDONESIA, Angkatan Perang Negara Kepulauan oleh Chappy Hakim, Marsekal TNI (PURN)
  5. Indonesia Portraits oleh Indra Leonardi
  6. Fifty Seven Seconds (57 seconds) Jogjakarta After a Major Earthquake in 2006 oleh Oscar Motulog & Sigit
  7. Pasukan-M Menang Tak Dibilang, Gugur Tak Dikenang oleh Iwan Santosa dan Wenri Wanhar
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Definisi
2.2.1.1 Definisi Buku
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut kamus Oxford, pengertian buku adalah sebagai hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi ataupun juga merupakan suatu hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan.
2.2.2 Landasan Teori
2.2.2.1 Teori Publikasi
Publikasi adalah kegiatan menyatakan ide / gagasasan di depan umum, secara tebuka membuat ide / gagasan tersebut diketahui oleh dan secara umum.

Menurut buku Publication Design Workbook oleh Timothy Samara, publikasi adalah perluasan aplikasi dari penggunaan tulisan, gambar, dan elemen lainnya. Setiap publikasi dimulai dengan sebuah ide, ide tersebut berupa pesan yang diikuti dengan fungsi, bukan bentuk. Fungsi tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai macam bentuk publikasi (2005: 10-11).




Tugas desainer dalam mempublikasikan sesuatu adalah mengolah konsep dan konten, dan memikirkan bagaimana konsep dan konten tersebut akan dilihat dan dirasakan oleh target sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

2.2.2.2 Teori Layout
Menurut buku LAYOUT, Dasar & Penerapannya karya Surianto Rustan, Ssn., layout pada dasarnya dapat dijabarkan sebagai tataletak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang dibawanya. 

Supaya sebuah layout memberi kesan yang kuat bagi pembacanya, ia harus memiliki beberapa prinsip dasar, diantaranya:

a. Sequence
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mario R. Garcia dan Pedie Stark pada tahun 2007, di wilayah – wilayah pengguna bahasa dan dan tulisan latin, orang membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Karena itu pada itu pada materi-materi publikasi, urutan / alur pembaca kebanyakan didesain berdasarkan kecenderungan tersebut. Namun tidak hanya itu saja, arah gerak mata juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti misalnya pemberian emphasis pada suato objek. Pemberian emphasis ini dapat berupa pembedaan warna, ukuran, style dan lain-lain.

b. Emphasis
Kontras merupakan salah satu bentuk pemberian emphasis. Kontras dapat diciptakan melalui pembedaan posisi, warna, ukuran, bentuk, konsep, dan masih banyak lagi. Menurut Jan Tschichold, sesuatu akan terlihat lebih jelas bentuknya bila ada kebalikannya. 

Selain kontras, emphasis juga dapat diciptakan melalui elemen layout yang mengandung pesan-pesan yang unik, emosiaonal, dan juga kontroversial.

c. Balance
Terdapat dua macam balance dalam desain grafis, yaitu balance simetris dan balance asimetris. Layout yang menggunakan sistem balance simetris dapat memberikan kesan formal dan kokoh. Sementara menurut Jan Tschihold, desain yang menggunakan layout dengan sistem balance asimetris memiliki kelebihan, secara optis keseluruhan penampilannya jauh lebih efektif daripada layout yang simetris. Layout dengan keseimbangan asimetris memberikan kesan adanya movement / gerakan, sehingga lebih dinamis dan tidak statis / kaku.

d. Unity
Unity merupakan kesatuan baik antara elemen fisik dan juga non-fisik (pesan / komunikasi yang ingin disampaikan dalam desain tersebut) 

Menurut buku Making & Breaking the Grid oleh Timothy Samara, mendesain selalu berhubungan dengan menyelesaikan masalah baik masalah visual maupun menyusun urutan pentingnya suatu konten. Gambar, simbol, teks, headline, dan data tabel semuanya harus bergabung menjadi satu agar dapat mengkomunikasikan pesan yang dimaksud. Grid merupakan pendekatan yang paling mudah untuk menggabungkan hal-hal tersebut. Grid yang biasanya digunakan pada sebuah layout adalah manuscript grid, coloumn grid, modular grid, dan hierarchical grid. (2005: 22).

Sejarah Awal Sepeda Low rider

Menurut buku Making & Breaking the Grid oleh Timothy Samara, grid modular pada dasarnya adalah grid coloumn yang memiliki banyak garis horizontal yang membagi kolom-kolom tersebut menjadi baris. Dengan jumlah pembagian baris yang tepat, grid modular bisa menjadi sangat fleksibel dan juga presisi. Selain itu Penggunaan grid modular dapat memadukan baik text maupun gambar yang ada di dalam layout. (2005: 28). Visual pada buku sejarah kereta api Indonesia ini akan menggunakan grid modular karena didalamnya terdapat banyak gambar dan juga text, sehingga dengan penggunaan grid modular ini layout bisa lebih fleksibel dan tidak monoton.

2.2.2.3 Teori Ilustrasi
Menurut buku Basics Illustration oleh Mark Wigan, ilustrator adalah komunikator visual dan pembuat gambar yang menyusun arti dan menyampaikan ide, narasi, pesan, dan emosi kepada penonton, pembaca dan pengguna. Ilustrasi diartikan sebagai untuk memperkuat, menjelaskan, memperindah, menerangkan, dan menghias teks. (2008: 6)

Adapun fungsi dari ilustrasi diantaranya:
  • Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
  • Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
  • Mengkomunikasikan cerita
  • Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia
  • Dapat menerangkan konsep yang disampaikan
Dalam seni lukis terdapat beberapa jenis gaya, diantaranya naturalisme, realisme, romantisme, dan masih banyak lagi. Realisme adalah sebuah gerakan yang muncul di Perancis pada tahun 1800-an. Realisme berusaha menangkap momen secara akurat dan sesuai dengan keadaan aslinya. Gaya ini berusaha memperlihatkan yang sesungguhnya tanpa melibatkan perasaan dan interpretasi tertentu.

Ilustrasi pada buku sejarah kereta api Indonesia ini berfungsi sebagai pendukung untuk membantu pembaca memahami konten dan membayangkan kejadian atau momen yang diceritakan pada buku.

Selain itu, menurut buku White Space is Not Your Enemy: A Beginner's Guide to Communicating Visually Through Graphic, Web & Multimedia Design – 2nd Edition oleh Rebecca Hagen & Kim Golombisky, Ilustrasi merupakan pilihan yang baik untuk menyampaikan informasi yang tidak bisa disampaikan melalui fotografi. Sebelum fotografi ditemukan, ilustrasi digunakan untuk mengabadikan baik momen sehari-hari maupun sesuatu yang spesial. (2013: 150-152)

2.2.2.4 Teori Tipografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tipografi adalah ilmu cetak atau seni percetakan. Tipografi merupakan perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud dan arti dari tulisan tersebut dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Pengolahan tipografi dapat berupa pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, kesesuaian tema, dan juga tata letak huruf itu sendiri.

Menurut buku The Fundamentals of Typography oleh Gavin Ambrose dan Paul Harris, dalam tipografi terdapat beberapa teori mengenai pengaplikasiannya, diantaranya:
· Hirarki
Hirarki membantu membuat layout terlihat jelas, tidak ambigu, dan lebih mudah dicerna oleh pembaca. 

· Warna
Warna dalam tipografi dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah informasi dan juga untuk memberikan efek dari tampilan keseluruhan desain yang dibuat.

2.1.3 Legibility dan Readability
Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenalisutu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
  • Kerumitan desain huruf
  • Penggunaan warna
  • Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Readibility adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
  • Jenis huruf
  • Ukuran
  • Pengaturan, termasuk alur, spasi, kerning, leading, alignment, dan sebagainya
  • Kontras warna terhadap latar belakang
2.1.4 Type as Image
Selain fungsinya utuk mengkomunikasikan pesan, huruf juga bisa digunakan sebagai elemen grafis yang berfungsi sebagai gambar pada sebuah desain.

Dalam tipografi, dikenal beberapa jenis huruf, diantaranya adalah serif dan sans serif. Huruf serif lebih mudah dibaca karena memiliki kait yang dapat membantu menuntun mata dari satu huruf ke huruf berikutnya. Sedangkan huruf sans serif adalah huruf yang tidak memiliki kait. Menurut buku Typographic Design : Form and Communication oleh Rob Carter, Ben Day, dan Philip Meggs, huruf sans serif biasanya bersifat informal, modern, dan simpel. Sedangkan huruf serif bersifat formal, serius, dan elegan (2012: 143).

2.2.2.5 Teori Warna
Menurut buku Color Design Workbook: A Real World Guide to Using Color in Graphic Design oleh Terry Lee Stone, setiap warna yang kita gunakan menyampaikan tone dan juga arti, yang sangat penting dalam mempengaruhi penilaian dan reaksi penontonnya. Warna lebih dari sekedar fenomena visual, warna merupakan bahasa emosional yang unik dan alat bantu yang simbolik bagi desainer. (2008: 6)

2.2.2.6 Analisa SWOT
Strength
  • Buku ini membahas sejarah kereta api Indonesia yang terlupakan oleh bangsanya sendiri
  • Buku ini dilengkapi dengan visual pendukung berupa ilustrasi dan layout yang dinamis
  • Sejarah kereta api Indonesia tidak lepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa
Weakness
  • Adanya stereotype mengenai buku sejarah terkesan membosankan
Opportunity
  • Sedikitnya buku mengenai sejarah kereta api Indonesia yang beredar di pasaran
  • Kereta api merupakan transportasi masal yang diminati banyak masyarakat Indonesia
Threat
  • Target lebih peduli dengan keadaan saat ini dibanding sejarah yang membahas masa lalu suatu objek / tokoh / tempat
  • Budaya luar lebih menarik perhatian target dibanding sejarah bangsanya sendiri
  • Banyak buku impor yang membahas tentang kereta api dengan layout dan warna yang lebih menarik sehingga lebih menarik minat pembaca

Sejarah dan Defenisi kereta Api Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar