Sabtu, 03 Desember 2016

PENGERTIAN STATISTIK DALAM PEMBANGUNAN

STATISTIK
Pembangunan nasional memerlukan dukungan sistem informa­si yang semakin maxitap dan canggih. Statistik merupakan satu bentuk informasi yang penting bagi penyusunan rencana dan kebijaksanaan pembangunan nasional maupun untuk mengukur ha­sil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program-program pembangunan. Statistik mendukung pengembangan kemampuan pene­litian ilmiah di dalam negeri karena informasi ini merupakan bahan dasar bagi kegiatan penelitian-penelitian tersebut, terutama dibidang ekonohti, kependudukan dan kemasyarakatan. Dalam jangka panjang tersedianya data statistik yang baik dan merata bagi masyarakat umum, juga merupakan satu unsur penting dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa.

Arti penting dari tersedianya data statistik yang leng­kap, mutakhir dan dapat dipercaya telah disadari, sehingga sejak Repelita I pembangunan perstatistikan telah menjadi ba­gian integral dari pembangunan nasional.

2. Kebijaksanaan dan Langkah-langkah
Oleh karena statistik merupakan pendukung bagi pemba­ngunan nasional, maka prioritas pembangunan perstatistikan selalu dikaitkan dengan prioritas pembangunan pada setiap tahap pembangunan.

Dalam Repelita I perbaikan statistik pertanian, melalui perbaikan sistem monitoring produksi pangan dan pelaksanaan Sensus Pertanian mendapatkan prioritas utama karena persoalan pokok pada waktu itu adalah masalah pangan. Demikian pula, statistik dasar kependudukan yang ada dirasakan sudah tidak memadai untuk keperluan-keperluan perencanaan dan kebijaksa­naan pembangunan maupun untuk keperluan lain yang mendesak pada waktu itu, seperti pemilihan umum. Oleh sebab itu dalam tahap pembangunan ini Sensus Penduduk juga memperoleh prioritas. Sensus ini ditunjang dengan Survai Sosial Ekonomi Nasio­nal (Susenas) untuk mengetahui secara lebih terperinci karak­teristik rumah tangga di Indonesia. Karena masalah stabilitas ekonomi, terutama stabilitas harga, pada waktu itu menonjol, maka perbaikan statistik perdagangan dan harga juga mempero­leh prioritas. Selain itu direncanakan pula untuk mengadakan perbaikan data statistik industri, yang merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Semua kegiatan tersebut ditunjang dengan usaha perbaikan di bidang organisa­si, personil dan peralatan dari aparat perstatistikan.

Dalam Repelita II arah pembangunan statistik dilanjutkan dan diperluas dengan tujuan jangka panjang yaitu terciptanya suatu sistem perstatistikan nasional yang terpadu. Karena ti­tik berat pembangunan masih pada bidang ekonomi, maka perbaik­an statistik untuk sektor-sektor ekonomi utama terus diting­katkan. Sektor pertanian tetap merupakan prioritas dalam Re­pelita II, sehingga penyempurnaan statistik pertanian dilan­jutkan dan diperluas dari statistik tanaman pangan ke tanaman perdagangan, peternakan, dan perikanan. Di sektor industri, tekanannya adalah pada peningkatan statistik industri yang mengolah hasil-hasil pertanian, sedangkan sektor-sektor eko­nomi lain seperti pertambangan, konstruksi dan transpor juga semakin memperoleh perhatian. Dengan tersedianya hasil-hasil Sensus Penduduk 1971, statistik sosial dan kependudukan juga menjadi semakin memadai baik dari segi mutu maupun cakupan­nya. Untuk menunjang semua kegiatan tersebut, usaha penyem­purnaan organisasi, perbaikan metode, peningkatan prasarana dan keterampilan personil di bidang perstatistikan diting­katkan.

Dalam Repelita III, dengan pertumbuhan dan stabilitas yang semakin mantap, aspek pemerataan pembangunan semakin memperoleh prioritas yang lebih besar lagi. Di samping itu, sejalan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai di sektor per­tanian, peranan sektor industri semakin menonjol pula. Pem­bangunan statistik dalam Repelita III juga mencerminkan prioritas pembangunan tersebut. Sensus Penduduk dilaksanakan lagi pada tahun 1980. Susenas disempurnakan dan diperluas agar dapat memonitor secara lebih baik dampak pembangunan pada berbagai kelompok rumah tangga di semua propinsi. Per­hitungan Pendapatan Nasional dan Regional disempurnakan dan disusun “peta” ekonomi nasional, dalam bentuk Tabel Input-Output dan selanjutnya berupa Sistem Neraca Sosial Ekonomi. Sensus Pertanian juga dilaksanakan dalam tahun 1983, dengan cakupan yang lebih luas, serta penyempurnaan-penyempurnaan lain termasuk perhatian khusus pada kelompok petani-petani kecil. Perbaikan dalam metode pengumpulan dan pengolahan sta­tistik-statistik sektoral, seperti statistik industri, ekspor­impor, perhubungan, konstruksi, pariwisata dan sebagainya di­lanjutkan.

Pengembangan perstatistikan dalam Repelita IV merupakan kelanjutan dari program pengembangan perstatistikan yang te­lah dilaksanakan dalam Repelita III dan Repelita-Repelita se­belumnya. Kebijaksanaan pembangunan tetap berlandaskan pada Trilogi Pembangunan dan pelaksanaan Delapan Jalur Pemerataan makin diperluas. Pengembangan perstatistikan dalam Repelita IV diarahkan untuk menunjang kebijaksanaan tersebut dan seka­ligus diusahakan tetap dalam rangka pengembangan sistem per­statistikan nasional terpadu dalam jangka panjang. Dalam ta­hap ini direncanakan untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan lanjutan Sensus Pertanian 1983, melaksanakan Sensus Ekonomi 1986 serta mulai mempersiapkan Sensus Penduduk 1990. Di sam­ping itu akan lebih disempurnakan pelaksanaan Susenas, per­hitungan statistik-statistik makro seperti Pendapatan Nasio­nal dan Regional, Neraca Sosial Ekonomi Nasional dan Tabel Input-Output. Survai Penduduk Antar Sensus (Supas) direncana­kan untuk dilaksanakan pada tahun 1985 dan Survai Biaya Hidup pada tahun 1988. Kemampuan para petugas statistik terus di­tingkatkan melalui penataran-penataran dan pendidikan lanjut­an, sedangkan prasarana dan sarana fisik, khususnya yang me­nyangkut ruang kerja, mobilitas bagi petugas lapangan serta perlengkapan/peralatan lainnya akan ditingkatkan.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
Sejak Repelita I perstatistikan telah mengalami perkem­bangan yang pesat, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Selama Repelita I telah dicapai perbaikan-perbaikan yang berarti dalam bidang statistik pertanian, khususnya produksi pertanian pangan. Suatu tim perbaikan statistik pertanian te­lah bertugas untuk mengembangkan suatu sistem pencatatan dan laporan yang lebih baik dan seragam untuk seluruh Indonesia. Sensus Pertanian telah dilaksanakan dalam tahun 1973 dan pem­rosesan hasil-hasilnya dapat diselesaikan pada awal Repelita II. Hasil-hasil Sensus ini meningkatkan jumlah dan mutu sta­tistik pertanian pada umumnya. Di bidang statistik harga, pengumpulan dan pelaporan data mengenai harga bahan-bahan po­kok menjadi lebih cepat dan mencakup semua ibu kota daerah Tingkat II (kecuali Irian Jaya). Sistem pengolahan data eks­por dan impor juga telah mengalami perbaikan dalam hal lingkup serta jumlah dan jenis data yang dihasilkan. Studi ten-tang pendapatan regional telah diselenggarakan dengan mengi­kutsertakan pemerintah daerah dan universitas. Kegiatan yang penting lainnya adalah diselenggarakannya Sensus Penduduk pa­da tahun 1971, yang menghasilkan data kependudukan yang lebih lengkap dan mutakhir. Dalam hal personil dan peralatan, telah diselenggarakan latihan dan penataran serta perbaikan sistem peralatan pengolahan termasuk penyediaan perangkat lunak dan operator guna pelayanan komputer.

Dalam Repelita II pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan mengenai luas panen, produksi dan ramalan su­dah cukup memadai dan segi produksi ini mulai dihubungkan dengan data hasil Susenas untuk segi konsumsinya. Kegiatan baru yang menonjol pada waktu itu adalah dilaksanakannya Sur­vai Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang pertama, pada ta­hun 1976 yang telah meningkatkan tersedianya informasi menge­nai karakteristik angkatan kerja di Indonesia. Survai ini se­lanjutnya dipadukan dengan Susenas sebagai salah satu modul­nya. Dalam periode ini juga dilaksanakan Survai Penduduk Antar Sensus (Supas) 1975, Sensus Industri 1974 dan Sensus Konstruksi 1975. Di bidang statistik makro, statistik Penda­patan Nasional/Regional disempurnakan dalam kerangka pengem­bangan Statistik Neraca Nasional dan penyusunan Tabel Input-Output mulai dilaksanakan.

Selanjutnya dalam Repelita III kegiatan-kegiatan survai penting yang dilaksanakan mencakup Sensus Penduduk 1980, Sen­sus Pertanian 1983 dan Susenas. Sensus Penduduk 1980 menggu­nakan daftar isian dan konsep definisi yang disempurnakan se­hingga bisa menghasilkan tabulasi serta analisa yang lebih lengkap dan lebih terperinci dibanding dengan Sensus Penduduk 1971. Sensus Pertanian 1983 dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu pengumpulan data umum dan data tanaman pangan yang terperinci dalam tahun 1983 sebagai tahap pertama, dan pengumpulan data terperinci mengenai non-tanaman pangan pada tahun 1984. Ke­giatan Sensus Pertanian 1983 yang dilaksanakan dalam tahun 1983/84. meliputi pendaftaran dan pelaksanaan Sensus Sampel Rumah tangga Pertanian, Sensus Lengkap Koperasi Unit Desa, Sensus Lengkap Potensi Desa, Survai Evaluasi Pasca Sensus dan Sensus Lengkap Perkebunan Besar. Susenas, yang dilaksanakan secara periodik, dimantapkan sistem pelaksanaannya sehingga bisa mencakup secara lebih luas aspek-aspek kehidupan rumah tangga, dengan cara pemakaian sistem modul yang diatur secara bergantian. Modul-modul tersebut adalah (a) konsumsi/penge­luaran dan pendapatan rumah tangga, (b) angkatan kerja dan kegiatan ekonomi rumah tangga, dan (c) perumahan dan lingkungan hidup serta data sosial ekonomi penduduk. Modul (c) ba­ru dilaksanakan dalam Repelita IV. Di bidang statistik makro, yang perlu dicatat adalah dimulainya penyusunan Sistem Neraca Sosial Ekonomi, yang bisa menggambarkan aspek distribusi pen­dapatan secara lebih jelas dibanding dengan data Pendapatan Nasional/Regional dan Tabel Input-Output.

Dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) telah dilak­sanakan 8 kelompok proyek pembangunan di bidang perstatisti­kan, yaitu:
  • Peningkatan Data Statistik dan Perbaikan Statistik Per­tanian.
  • Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Pendapatan Na-sional, Regional dan Tabel Input-Output.
  • Survai Sosial Ekonomi Nasional.
  • Sensus Pertanian 1983.
  • Sensus Ekonomi 1986.
  • Survai Penduduk Antar Sensus 1985.
  • Peningkatan Keterampilan Pegawai Statistik.
  • Peningkatan Prasarana Fisik.
a. Peningkatan Data Statistik dan Perbaikan Statistik Pertanian
Proyek ini bertujuan untuk menyempurnakan statistik me­ngenai berbagai sektor, yang umumnya perlu disajikan secara berkala, dan mencakup penyempurnaan statistik pertanian ta­naman pangan, konstruksi, industri, pertambangan besar, lis­trik, harga konsumen, harga perdagangan besar, harga produ­sen, keuangan, perdagangan luar negeri, perdagangan/penyalur­an dalam negeri, hotel dan wisatawan, perhubungan, upah, serta kegiatan-kegiatan yang menyangkut analisa, pengembangan metode, klasifikasi industri, sistem informasi yang menunjang kegiatan-kegiatan penyempurnaan statistik sektoral tersebut di atas. Dalam tahun 1984/85 sebagian besar dari hasil-hasil­nya telah diterbitkan dalam berbagai publikasi, sedang yang lainnya masih dalam bentuk naskah untuk dicetak.

b. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Pendapatan Nasional, Regional dan Tabel Input-Output.
Proyek ini bertujuan untuk menyempurnakan statistik Pen­dapatan Nasional dan Regional dalam rangka mewujudkan suatu Sistem Neraca Nasional yang lengkap dan terpadu. Sampai de­ngan akhir tahun 1984/85, proyek ini telah menghasilkan publi­kasi statistik Pendapatan Nasional (sampai tahun 1983), Pendapatan Regional setiap Propinsi (belum termasuk Timor Timur) sampai tahun 1982, Tabel Input-Output 1980 dan Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 1975.

c. Survai Sosial Ekonomi Nasional
Tujuan proyek ini adalah untuk melaksanakan dan lebih menyempurnakan Susenas, sebagai sumber data utama mengenai rumah tangga di Indonesia, sehingga perkambangan kesejahteraan berbagai kelompok rumah tangga bisa diamati dan dimonitor se­cara regular. Data semacam ini sangat penting bagi usaha me-monitor hasil pemerataan pembangunan antar kelompok rumah tangga.

Sampai dengan akhir tahun 1984/85, berbagai data mengenai konsumsi/pengeluaran rumah tangga, keadaan sosial-budaya dan kesehatan, indikator kesejahteraan rumah tangga, perumahan dan lingkungannya dan lingkungan hidup di Indonesia sampai dengan keadaan pada tahun 1982 telah dihasilkan. Sejumlah publikasi mengenai aspek-aspek tersebut telah pula diterbit­kan.

d. Sensus Pertanian 1983
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Sensus Pertanian yang kegiatan pengumpulan datanya sebagian besar sudah diselesaikan dalam tahun 1983/84. Dalam tahun 1984/85 ini kegiatan lanjutan tersebut meliputi Sensus Lengkap Peru­sahaan Pertanian Lainnya, Sensus Sampel Perikanan Laut dan Tambak, Sensus Sampel Tanaman Perkebunan Rakyat dan Sensus Pendapatan Petani. Kegiatan pengolahan dan analisa data serta publikasinya direncanakan seluruhnya selesai pada tahun 1987/88. Dalam tahun 1984/85, 5 publikasi telah bisa disele­saikan.

e. Sensus Ekonomi 1986
Sensus ini merupakan sensus terpadu untuk semua sektor ekonomi (kecuali sektor pertanian, yang sudah dicakup Sensus Pertanian 1983), yaitu mencakup sektor pertambangan dan peng­galian; industri pengolahan; listrik, gas dan air; konstruk­si; perdagangan besar, eceran dan rumah makan serta hotel; pengangkutan, pergudangan dan komunikasi; keuangan asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan; jasa ke­masyarakatan, sosial dan perorangan; serta subsektor kehutan­an. Data yang dicakup mencakup cara pengusahaan, bentuk badan hukum/usaha, status permodalan, pekerja, upah/gaji, produk­si, biaya, pembentukan modal, nilai tambah dan sebagainya.

Hasil-hasil Sensus ini diharapkan dapat dijadikan dasar-dasar penyusunan statistik sektoral yang lebih baik, khususnya data perusahaan yang lengkap dan terpercaya.

Dalam tahun 1984/85 kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masih merupakan tahap perencanaan dari Sensus tersebut dan meliputi percobaan lapangan dan penelitian kelengkapan daftar nama dan alamat perusahaan untuk masing-masing sektor. Ke­giatan utama sensus akan dilaksanakan dalam tahun 1985/86 dan 1986/87, sedangkan kegiatan-kegiatan pengolahan, analisa dan publikasi direncanakan berlanjut sampai tahun 1989/90.

f. Survai Penduduk Antar Sensus 1985
Tujuan survai ini adalah untuk memperkirakan jumlah pen­duduk dalam kurun waktu antara dua sensus; tingkat kelahiran, tingkat kematian dan kepindahan penduduk; keadaan sosial-eko­nomi penduduk yang terkait dengan perilaku kependudukan, ser­ta mendapatkan keterangan tentang bangunan dan tempat tinggal penduduk. Data kependudukan dan sosial-ekonomi tersebut men­cakup data mengenai umur, hubungan keluarga, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi, perka­winan, fertilitas dan keluarga berencana, perpindahan pendu­duk, kesehatan dan kematian angkatan kerja dan bangunan tem­pat tinggal.

Sampai dengan tahun 1984/85 kegiatan yang dilaksanakan berupa perencanaan dan percobaan lapangan. Kegiatan utama pengumpulan data akan dilaksanakan dalam tahun 1985/86.

g. Peningkatan Keterampilan Pegawai Statistik
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan peningkat­an keterampilan pegawai statistik sejak Repelita II. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan di­bidang teknis statistik bagi para petugas statistik dan ke­terampilan administratif dan tata usaha keuangan bagi pegawai non-statistik. Kursus dan pendidikan diadakan di Pusat dan di 5 pusat latihan yang terletak di Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Ujung Pandang. Dalam tahun 1984/85, jumlah lu‑ lusan dan tamatan yang dihasilkan adalah 310 orang dari Kur‑ sus Statistik Dasar, 28 orang dari Kursus Statistik Menengah, 30 orang dari Kursus Kaderisasi Pendapatan Regional, 200 orang dari Kursus Komputer, 35 orang dari Kursus Administrasi Praktis, 28 orang dari Kursus Administrasi Lanjutan, 50 orang dari Kursus Statistik, Pimpinan Kantor Statistik, 55 orang dari Akademi Ilmu Statistik dan 13 orang sarjana statistik.

h. Peningkatan Prasarana Fisik
Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek peningkatan prasarana fisik Biro Pusat Statistik yang dilaksanakan setiap tahun sejak tahun kedua Repelita II. Tujuan utamanya adalah untuk semakin meningkatkan prasarana dan sarana yang menun­jang kegiatan operasional perstatistikan di Pusat dan di daerah-daerah. Dalam tahun anggaran 1984/85 telah dilaksana­kan kegiatan-kegiatan antara lain pembangunan edung kantor (19 buah), rehabilitasi gedung kantor (15 buah), pembebasan tanah (4.700 m2), penyediaan mesin stensil (17 buah), mesin ketik (98 buah), rak dokumen (117 buah), line telkom (10 buah) serta berbagai peralatan operasional lainnya.

PENGERTIAN STATISTIK DALAM PEMBANGUNAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar