Minggu, 02 April 2017

Jejaring Sosial Di Internet dan Situs Jejaring Sosial Facebook

Komunikasi Massa
Mc Quail (1996) menyebutkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk penyebaran pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. Manakala, menurut Jalaluddin Rakhmat [tidak ada tahun] komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Sedangkan menurut Tan dan Wright (dalam Liliweri, 1991), komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. 

Menurut Firman (2008) adanya perkembangan yang pesat dibidang teknologi komunikasi seperti Internet, newsgroup, mailing list, World Wide Web dan perbincangan di radio dan televisi yang bersifat interaktif menyebabkan definisi komunikasi massa mengalami perubahan. Perkembangan media cetak ditandai dengan munculnya media cetak jarak jauh, sedangkan media elektronik antara lain ditandai dengan adanya high definition television video yang mampu menyuguhkan gambar-gambar sesuai adanya. Munculnya media telematika seperti telex dan videotext merupakan perkembangan yang paling mutakhir. Media telematika mencakup beberapa unit seperti layar gambar, jaringan komputer, sistem transmisi, sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan, sistem pencarian dan sistem pengendalian.

Ciri-ciri media baru secara umum menurut Firman (2008) adalah:
  1. Pengadaan informasi tidak sepenuhnya berada pada sumber informasi.
  2. Kemampuan yang tinggi dalam pengiriman pesan-pesan melalui kabel dan satelit sehingga mengatasi hambatan komunikasi.
  3. Proses komunikasi berjalan dua arah (inter-activity) antara sumber dan penerima. Artinya penerima dapat memilih, menjawab kembali, dan menukar informasi secara langsung.
  4. Adanya kelenturan/flexibility dalam hal bentuk, isi, dan penggunaan medium.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukan oleh Bittner (Ardianto, 2004), yakni: komunikasi massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Media massa merupakan salah satu alat untuk melakukan sosialisasi. Media massa juga berperan dalam memberikan pendidikan bagi orang yang menontonnya. Salah satu media massa yang sering digunakaan saat ini adalah Internet.

Internet Sebagai Media Massa
Internet merupakan salah satu bagian dari kemajuan teknologi dunia dan merupakan suatu teknologi yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini. Menurut tata bahasa internet berasal dari bahasa yunani “inter” yang berarti “antara”. Internet berasal dari jaringan komputer Departemen Pertahanan AS yang diciptakan pada 1969 yang disebut ARPAnet, singkatan dari Advanced Research Project Agency Network (Vivian, 2008). Sementara itu menurut situs Wikipedia, internet merupakan singkatan dari interconnection-networking yang merupakan sistem jaringan yang menghubungkan tiap-tiap komputer secara global di seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing masing komputer tersebut memiliki standar yang digunakan yang disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Komputer yang terhubung ke internet akan memiliki kemampuan melakukan pertukaran data dengan sangat cepat. Namun, menurut O`Brien (2003), internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara. Dengan adanya internet kita dapat dengan mudah, murah serta cepat memperoleh informasi dari beragam penjuru dunia, seperti dalam mengetahui berita terkini perihal politik di satu negara, ekonomi, olahraga serta yang lainnya. 

Menurut Lani Sidharta (1996), walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Internet menyediakan berbagai informasi yang sangat lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya), karena dengan adanya internet informasi-informasi mengenai bisnis, hiburan, olahraga, politik dan lain sebagainya dapat diakses dengan sangat mudah. 

Internet telah membuat revolusi baru dalam dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan Oktober. Dalam tulisan Judy Strauss, Adel El-Ansary dan Raymond Frost (2003) dijelaskan bahwa Internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini mencakup jutaan perusahaan, pemerintahan, organisasi, dan jaringan-jaringan pribadi. 

Ditinjau dari teori perspektif fungsionalisme tentang media yang dikemukakan oleh Denis McQuail (2000), internet sebagai media massa memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Information: Internet menyediakan informasi secara berkelanjutan. Dengan adanya Internet masyarakat dapat mengetahui mengenai peristiwa dari berbagai belahan dunia hanya dalam waktu beberapa detik setelah peristiwa itu terjadi, bahkan kita dapat mengakses secara langsung melalui video streaming.
  2. Correlation: Internet membantu kita untuk memahami informasi yang kita dapat. Internet memiliki peranan penting dalam proses sosialisasi. Informasi yang didapat dari Internet tidak hanya berupa berita dari suatu peristiwa tetapi juga didukung oleh opini-opini dari masyarakat dan dari beberapa ahli.
  3. Continuity: Internet memiliki fungsi dalam mengekspresikan budaya yang dominan, mengenalkan perkembangan budaya baru, dan menanamkan nilai-nilai yang umum berkembang di dalam masyarakat.
  4. Entertainment: Internet hiburan dan ketegangan sosial. Dengan adanya Internet, masyarakat dapat mengakses berbagai situs yang dapat meringankan pikiran seperti game online, musik, film, dan situs jejaring sosial seperti Facebook.
  5. Mobilization: Internet mendorong pembangunan ekonomi, pekerjaan, agama atau memberi dukungan kemanusiaan di saat peperangan. Internet juga dapat menggerakkan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu.
Jejaring Sosial Di Internet
Hadirnya internet memudahkan ruang dan jarak dalam berkomunikasi. Seperti yang digambarkan oleh McLuhan dalam Understanding Media (2001) sebagai kampung global (global village), dimana masyarakat berinteraksi dan dibentuk oleh teknologi elektronik di dunia semakin mengerut. Sejak kemunculan internet, mendukung pula munculnya situs jejaring sosial (social networking site) melalui komunikasi antar komputer (Fakhrurroja & Munandar, 2009) dalam (Hidayah LA, 2013). Di antara situs jejaring sosial yang cukup fenomenal dan paling sering digunakan adalah Friendster, Facebook, Twitter, dan Multiply. Meskipun inti tujuannya sama, masing-masing jejaring sosial memiliki fitur yang berbeda. Ada yang khusus untuk menjaring pertemanan saja, menjaring pertemanan lebih interaktif dan menguak memori dengan teman lama, atau lebih menonjolkan komunikasi dan interaksi dengan teman (Darma & Shenia, 2009) dalam Hidayah LA (2013).

Telah disadari bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan atau industri maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainnya (Unikom, 2002). 

Sejak kemunculan internet, banyak juga upaya untuk mendukung munculnya media sosial yang berupa situs jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer (Fakhrurroja & Munandar, 2009). Dengan munculnya Warung Internet (warnet) penggunaan jejaring sosial dikalangan masyarakat khususnya bagi para remaja semakin banyak diminati (Niranti DF, 2013). Fenomena jejaring sosial kini semakin besar terlihat di kalangan masyarakat. Situs jejaring sosial merupakan web yang di dalamnya terdapat profil pengguna dan berbagai informasi yang termuat di dalam situs tersebut. Melalui jejaring sosial kita dapat mengundang teman atau mengajukan diri kita untuk bergabung ke dalam situs tersebut, sehingga jejaring sosial yang kita miliki bertambah pengunjungnya dan kita dapat melakukan interaksi di dalamnya (Lestari RD, 2012). Menurut Boyd & Ellison (2007) dalam Hidayah LA (2013) menyatakan jejaring sosial yang merupakan layanan berbasis web yang mengizinkan individu untuk mengkonstruksi profil publik, menghubungkan sekelompok pengguna yang saling berbagi koneksi, dan melintasi koneksi-koneksi dalam sebuah sistem.

Situs jejaring sosial merupakan bentuk media elektronik yang memberikan kemudahan dalam menambah pertemanan. Tidak ada lagi batasan dalam mendapatkan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, waktu dan tempat bukan lagi suatu halangan bagi manusia untuk saling berinteraksi. Selain mempererat hubungan sosial yang telah terjalin sebelumnya, situs jejaring sosial juga sebagai pembuka hubungan sosial antara individu (Id-esocial, 2012). Pada intinya, jejaring sosial merupakan suatu struktur sosial yang terdapat pada internet. Jejaring sosial dapat memudahkan kita untuk berhubungan dengan teman, keluarga, atau kolega sehingga komunikasi dapat terus terjalin dengan cepat dan praktis. Dengan hadirnya berbagai fitur yang terdapat pada jejaring sosial, pengguna dapat menampilkan dirinya sehingga dapat menambah teman dan memudahkan pengguna lainnya mengenalinya. 

Situs Jejaring Sosial Facebook
Facebook merupakan salah satu jejaring sosial yang sangat digemari dikalangan masyarakat. Pengertian Facebook menurut wikipedia berbahasa Indonesia adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook dapat juga diartikan sebuah web jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg dan diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook memungkinkan para pengguna menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya dan dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya (Rachmayani, 2011). 

Sejarah Facebook berawal ketika Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School membuat situs jejaring sosial Facebook. Awalnya, pengunaannya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston, Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya.

Seiring waktu berjalan, Facebook terus berkembang dan pada tahun 2007 terdapat penambahan 200 ribu akun baru setiap harinya. Lebih dari 25 juta pengguna aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Sampai pada tahun 2009, penghasilan Facebook mencapai nominal 800 juta US dollar. Untuk jumlah pengguna, di tahun 2010 menurut sumber terbaru sudah melebihi angka 500 juta pengguna. Situs jejaring sosial Facebook mulai berkembang ke seluruh dunia. Sejak tahun 2007, penggunaan situs jejaring sosial terutama Facebook mengalami peningkatan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Malaysia. Bumgarner (2007) dalam Mahmud MZ (2013) berpendapat bahwa kini, jumlah pengguna yang menggunakan Facebook telah mencapai 124 juta pengguna pada tahun 2008. Peningkatan jumlah pengguna ini telah menghasilkan 1,6 milyar akun yang dikunjungi oleh pengguna Facebook setiap harinya. 

Hadirnya situs jejaring sosial menurut Melha (2012) adalah suatu kemudahan bagi para penggunanya untuk berinteraksi dengan orang-orang di seluruh dunia dengan biaya yang murah dibandingkan menggunakan telepon dan penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat. Selain memberikan kemudahan bagi penggunanya, kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face to face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis.

Malaysia, merupakan salah satu negara yang menerima kehadiran Facebook sebagai situs jejaring sosial yang banyak diminati saat ini. Salah satu penelitian tentang situs jejaring sosial di Malaysia oleh Persatuan Digital Malaysia (MDA) mendapati bahwa pengguna yang mendaftarkan diri pada situs jejaring sosial Facebook adalah sebanyak 8 juta orang pengguna. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Facebook merupakan situs jejaring sosial yang terbanyak mencatat jumlah pengguna berdaftar di Malaysia (Berita Harian Online, 2010). Jumlah tersebut secara tidak langsung menggambarkan bahwa Facebook merupakan situs jejaring sosial yang sangat populer di Malaysia. 

Facebook menawarkan keprivasian dan beragam fitur yang sangat lengkap bila dibandingkan dengan situs jejaring sosial lainnya. Facebook menyediakan fitur gabungan antara aplikasi social networking, chatting, blogging, multimedia, photo sharing dan bahkan email. Beberapa bagian dalam Facebook adalah profile, news feed, wall, application, photo, video, poke, group, events, marketplace, post, notes,dan gifts. Dalam satu akun Facebook, seseorang bisa melakukan beragam aplikasi tersebut. Seseorang juga bisa menemukan teman di Facebook dengan berbagai cara, antara lain dengan mengakses dan bergabung dalam sebuah jaringan yang disusun dalam empat kategori, yaitu daerah, akademi, tempat kerja, dan sekolah (Melha, 2012). Menurut Patria dan Yulianto (2011) sejauh ini diperoleh informasi bahwa jumlah maksimum teman yang dapat dimiliki oleh seorang pengguna Facebook adalah sebanyak 5000. Setiap pengguna yang log-in ke dalam Facebook akan mendapatkan gambar sebagai berikut (Patria dan Yulianto, 2011): 
  1. Profil pengguna, berisi nama serta data pengenal yang lain mengenai pengguna. Dilengkapi dengan gambar pengenal pengguna.
  2. Tanda notifikasi, merupakan catatan dan pemberitahuan tentang adanya informasi terbaru dari teman yang terkait dengan pengguna. Warna merah dan angka yang ditunjukkan merupakan jumlah notifikasi terbaru yang masuk dan belum dibaca oleh pengguna. Notifikasi pada mobile device dilengkapi dengan suara sehingga bisa menarik perhatian pemilik tentang adanya informasi terbaru yang terkait dengan akun Facebooknya.
  3. Pengaturan akun, merupakan menu-menu dimana profil, hak akses, keamanan serta bentuk notifikasi yang diharapkan dapat diatur oleh pengguna Facebook itu sendiri. 
  4. Event, yaitu daftar kegiatan yang diagendakan, baik oleh pengguna ataupun karena ada undangan dari teman pengguna. 
  5. Chatting, adalah sebuah fasilitas yang memungkinkan pengguna Facebook berkomunikasi secara realtime dengan teman yang pada waktu yang bersamaan sedang online juga. 
  6. Wall, yaitu area dimana para pengguna yang saling terhubung dapat mengetahui status-status yang dibagi oleh para temannya dalam akun Facebooknya. 
  7. Komentar, yaitu dokumentasi komentar atas suatu status. Komentar akan ditata sesuai dengan urutan waktu komentar diberikan. 
  8. Foto pengguna lainnya, yaitu tempat dimana ditampilkan gambar-gambar profil pengguna lainnya yang dimiliki oleh pengguna. 
  9. Aplikasi dan game, yaitu nama-nama aplikasi penunjang dan permainan yang dipergunakan oleh pengguna. 
  10. Daftar grup, yaitu daftar nama grup atau kelompok dimana pengguna terdaftar atau bergabung.
  11. Pilihan status, merupakan fungsi utama yang dipergunakan oleh pengguna Facebook untuk berinteraksi dengan temannya dengan berbagi status. Status yang bisa dibagikan dengan temannya adalah:
  • Text, biasanya tentang keadaan atau sistuasi yang dialami atau dirasakan oleh pengguna dan ingin membaginya dengan para teman yang dimiliki. 
  • Photo, adalah status berisi gambar. Ini adalah status paling populer yang dipergunakan oleh para pengguna Facebook. 
  • Link, adalah status yang berisi link ke suatu alamat website. 
  • Video, adalah status yang berisikan rekaman digital peristiwa dan suara. 
  • Question, adalah status yang berisikan pertanyaan yang diajukan kepada teman untuk mendapatkan jawaban. Misalnya menanyakan opini teman terhadap sesuatu peristiwa atau pengalaman.
Menurut Singgih (2011), komunikasi yang lazim terjadi pada jejaring sosial seperti Facebook, adalah melalui pemberian komentar. Pengguna dapat memberikan status dan pengguna lain yang sudah terdaftar sebagai teman dari pengguna itu dapat memberi komentar. Bila komentar tersebut direspon secara kontinu, maka terjadi proses dimana terdapat komunikasi antar pengguna tersebut. Namun, sistem komentar ini menyerupai e-mail, dimana terdapat jeda dalam penerimaan pesan dan pemberian komentar, sehingga komunikasi yang sedang berlangsung dapat terputus. Selain itu, sistem komentar ini tidak memberi batasan pada satu orang pengguna lainnya, jadi terdapat kemungkinan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi kelompok yang sering kali agak sulit karna yang harus di respon kembali semakin banyak.

Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah, laba, untung. Pemanfaatan mempunyai arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Pemanfaatan ada kaitannya dengan motivasi. Berawal dari kata “motif”, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak. Motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang (Sardiman, 2004). Berdasarkan teori Maslow, motivasi dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi diri (Sumarwan, 2003). Oleh karena itu, penggunaan atau pemanfaatan dalam menggunakan internet dan jejaring sosial tergantung pada motivasi seseorang.

Perilaku dalam menggunakan internet dapat ditunjukkan dari aspek yang mendukungnya. Djohari membagi aspek-aspek tersebut menjadi tiga, yaitu motif yang menjadi latar belakang penggunaan, durasi penggunaan dan frekuensi penggunaan (Andina, 2006). Motif seseorang dalam menggunakan internet dibagi menjadi tiga yaitu motif hiburan, sosial dan pengetahuan (Andina, 2006). Motif hiburan memungkinkan pengguna untuk mencari kesenangannya di dunia maya misalnya mendengarkan musik dan melihat cuplikan (trailer) film layar lebar. Motif sosial mengacu pada hubungan sosial. Pengguna dapat mengembangkan pergaulannya tidak hanya dalam satu negara, bahkan di seluruh dunia dengan menggunakan fasilitas e-mail dan chatting di internet.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hall & Parsons (2001) menyatakan bahwa, individu menjadi kecanduan internet lebih kepada alasan sosial daripada intelektual. Sedangkan motif pengetahuan mengacu pada kegiatan mencari informasi untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan yang dibutuhkan pengguna. Namun menurut Novak et al dalam Pancaputra (2002) terdapat tiga faktor kunci dalam ubahan informasi, yaitu akses, sarana, dan keahlian. Dengan dasar ini, faktor yang dianggap mempengaruhi pemanfaatan internet adalah (Nirmala, 2006):
  1. Ketersediaan komputer sebagai sarana mengakses internet,
  2. Ketersediaan waktu untuk mengakses internet,
  3. Kredibilitas sumber informasi,
  4. Ketersediaan biaya untuk mengakses internet,
  5. Aplikasi yang sederhana dan mudah digunakan (user friendliness),
  6. Kecepatan akses internet. 
Internet digunakan tidak hanya sekedar mencari informasi dan ilmu pengetahuan. Seseorang dapat menggunakan internet untuk mengkonsumsi produk barang atau jasa maupun untuk kepentingan sosial. Cheung & Lee (2005) mengatakan bahwa internet telah menguasai konsumen dalam berperilaku. Konsumen dapat mencari suatu merek ataupun produk baru dengan cepat melalui internet. Internet juga dapat memberikan keuntungan berikut (Centerspan.org 2004): (1) berbagi data penelitian dan bisnis antarkolega dan antarorang yang mempunyai pendapat yang sama; (2) berkomunikasi dengan orang lain dan mengirim arsip atau data melalui surat elektronik (e-mail); (3) meminta dan menyediakan bantuan pensolusian masalah dan pertanyaan; (4) pemasaran dan publikasi produk dan jasa; dan (5) mengumpulkan umpan balik dan saran berharga dari pelanggan dan mitra bisnis.

Hadirnya jejaring sosial yang merupakan salah satu media teknologi informasi, telah menuntut setiap orang untuk dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan teori Uses and Gratification, motivasi penggunaan media dalam jejaring sosial, dapat dibagi menjadi tiga, yaitu (Sumarwan, 2003): 

1. Motivasi Diversi (Hiburan atau Kebutuhan Pelepas Ketegangan) 
Media, dalam hal ini situs jejaring sosial dijadikan sebuah sarana hiburan untuk memenuhi kebutuhan hiburan yang tidak didapatkan dari orang lain atau media lain.

2. Motivasi Identitas Personal (Membina Hubungan Sosial) 
Motivasi membina hubungan sosial mengacu pada motif untuk mengembangakan hubungan antar remaja yang dipengaruhi oleh kesempatan yang dimiliki oleh remaja untuk mengembangkan motivasi tersebut.

3. Motivasi Orientasi Kognitif (Pengetahuan)
Kebutuhan akan informasi atau pengetahuan, dapat juga diperoleh melalui jejaring sosial. Lengkapnya fasilitas yang disediakan, membuat jejaring sosial menjadi sebuah media diskusi bagi anggota dari grup-grup tertentu. Remaja juga dapat mengirimkan artikel-artikel ilmiah kepada sesama pengguna jejaring sosial untuk sekadar berbagi ilmu pengetahuan kepada teman-teman mereka.

Dilain pihak, seringkali anak-anak muda merasa minder jika tidak punya akun Facebook atau Twitter. Mereka takut dianggap kampungan atau ketinggalan jaman. Tidak mengejutkan bahwa motif sepele seperti itu mendorong remaja untuk mengikuti pola yang ditorehkan rekan-rekan mereka. Terlepas kemampuan mereka untuk memahami konten dan konsep jaringan online tersebut, remaja hanya ingin dikenali (Andini, 2010). Menurut Rachmavani (2011) Hadirnya Facebook membuat remaja selalu terpacu untuk melakukan hal-hal yang baru, dengan melihat profil orang-orang yang dikenalnya, melihat foto-foto, dan mengomentari status dari temannya. Bagi para remaja khususnya bagi siswa dengan hadirnya jejaring sosial Facebook menjadi lebih ekspresif dengan bebas membuat status, upload foto dan berbagi catatan. Guru yang cerdas dapat memanfaatkan hal ini dengan berinteraksi lebih personal dengan siswanya, sehingga guru dapat menjadi pengarah sekaligus pengawas yang baik bagi para siswa di sekolah maupun di luar sekolah. Fitur-fitur Facebook banyak yang dapat dioptimalkan oleh para pendidik, seperti fitur foto tagging. Guru yang bisa mengumpulkan siswanya melalui Facebook, bisa melakukan penjelasan materi pelajaran dengan sebuah foto. Siswa-siswa di tag oleh gurunya dan kemudian diminta untuk berkomentar terhadap foto tersebut. Dengan itu, guru bisa mengambil peranan sebagai fasilitator yang baik.

Menurut Severin dan Tankard (2008) teori uses and gratification menjelaskan tentang aktivitas audience dimana pilihan yang disengaja oleh pengguna media untuk memenuhi kebutuhan mereka. Katz, Blumler, dan Gurevitch (1974) dalam West dan Turner (2008) menjelaskan mengenai asumsi dasar teori uses and gratifications, yaitu:
  1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.
  2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pemilihan media tertentu terdapat pada anggota khalayak.
  3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.
  4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan media tersebut kepada para peneliti.
  5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi secara mudah dengan orang‐orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon (Aleman & Wartman, 2009). 

Namun, penggunaan situs jejaring sosial lebih banyak bermotifkan untuk berinteraksi dan hiburan dibandingkan dengan menggunakan jejaring sosial untuk ilmu pengetahuan. Hal ini menyebabkan terdapat beberapa dampak positif dan negatif yang dapat diambil dari penggunaan jejaring sosial.

Jejaring Sosial Di Internet dan Situs Jejaring Sosial Facebook Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar