Jumat, 03 Maret 2017

Studi Kelayakan Investasi

Studi Kelayakan Investasi
1. Investasi dan Permasalahannya
Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana, wesel dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi berbeda dengan tabungan, karena tabungan memiliki motif konsumtif. Penyisihan sebagian pendapatan pada saat sekarang ke dalam tabungan adalah tujuan untuk memungkinkan penabung untuk agar dapat memanfaatkannya guna memenuhi kebutuhan konsumsinya yang lebih besar dimasa yang akan datang. Namun demikian, baik investasi maupun tabungan, keduanya terkait dengan manfaat yang diharapkan di masa yang akan datang.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya adalah :
  1. Penyerapan tenaga kerja
  2. Peningkatan out put yang dihasilkan
  3. Penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dan sebagainya
Investasi (jangka panjang) atau pengeluaran modal (capital expenditure) adalah komitmen untuk mengeluarkan modal dalam jumlah tertentu pada sekarang untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat diwaktu yang akan datang, dua tahun atau lebih. Pengeluaran yang manfaatnya akan diterima dalam satu tahun atau kurang disebut pengeluaran operasi (operating or revenue expenditure). Investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan modal itu akan dihasilkan produk baru di masa yang akan datang.

Dengan makna sama, dapat dinyatakan bahwa investasi adalah kegiatan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada saat sekarang untuk mengadakan barang modal guna menghasilkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang untuk waktu dua tahun atau lebih.

Memperhatikan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan tujuan untuk menghasilan keluaran barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat yang lebih besar ditahun yang akan datang, selama dua tahun atau lebih.

Oleh karena itu investasi berkaitan dengan pengeluaran dana pada saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima pada masa yang akan datang, maka invesatasi berhadapan dengan resiko , setidak-tidaknya mengenai :
  1. Resiko riil dari uang yang akan diterima dimasa yang akan datang tersebut.
  2. Resiko mengenai ketidakpastian menerima uang dalam jumlah yang sesuai dengan yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang tersebut. Sehubungan dengan adanya perjalanan waktu dan perubahan indikasi ekonomi makro seperti inflasi, perubahan nilai tukar, tingkat bunga dan kebijaksanaan perpajakan, maka nilai nyata uang juga akan mengalami penyusutan. Apa yang hari ini dapat dibeli dengan uang tertentu (misalnya Rp.1000) di tahun mendatang barang itu tidak mungkin lagi dibeli dengan harga Rp. 1000 dan mungkin naik menjadi Rp.1.250 atau menjadi Rp.1.500 . Kenyataan seperti itu menyebabkan timbulnya nilai sekarang (present value) dari uang atau investasi. Secara sederhana terdapat pernyataan dalam kehidupan sehari hari bahwa lebih baik memiliki uang Rp.1 hari ini daripada Rp 1 di tahun yang akan datang.
Semakin jauh jarak antara waktu pengeluaran investasi dengan waktu pemulihan investasi, resiko ketidakpastian juga semakin besar. Resiko ketidak pastian terhadap arus uang diakumulasi pada sebuah besaran yang dikenal sebagai faktor diskon (discount factor). Faktor diskon dalam praktik diterima sebagai tingkat biaya modal yang diperhitungkan atas investasi yang bersangkutan. Misalnya berapakah nilai sekarang dari uang sebesar Rp 1.000.000 yang akan diterima pada lima tahun yang akan datang jika faktor diskon yang diperhitungkan adalah 18 % ?

Dalam hal ini, dipakai asumsi bahwa pendapatan bunga dari arus kas itu sejak ditabung sampai akhir masa yang ditentukan tidak pernah ditarik sehingga berlangsung proses bunga majemuk atau bunga berbunga.

Dilihat dari kondisi yang akan dihadapi investor, maka kondisi itu dapat dibedakan menjadi :
  1. Kondisi pasti (Certainty condition)
  2. Kondisi tidak pasti (Uncertainty condition)
Sejalan dengan rumusan orientasi tujuan yang telah ditetapkan oleh management, seluruh fungsi perusahaan, meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, serta fungsi administrasi dan sumber daya manusia dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga fungsi-fungsi itu bekerja sebagai sebuah sistem. Mereka bekerja sebagai sebuah team yang padu dan sinergis sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan atau organisasi dapat diwujudkan seoptimal mungkin.

2. Tahap Penilaian Alternatif Invetasi
Sebuah rencana investasi seharusnya diwakili dengan suatu evaluasi kelayakan terhadap rencana investasi tersebut. Sekalipun terdapat bukti bahwa ada pengusaha yang berhasil melaksanakan proyek secara menguntungkan tanpa didahului evaluasi kelayakan dan pengusaha lainnya justru gagal mengoperasikan proyek yang sebelumnya sudah diadakan evaluasi kelayakan oleh sebuah tim yang handal, evaluasi dimaksud tetap penting artinya.

Pada umunya penilaian atau studi dari kelayakan suatu investasi akan menyangkut tiga aspek yaitu :
  1. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut sebagai manfaat financial). Yang berarti apakah proyek atau investasi tersebut dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan resiko dari proyek atau investasi tersebut.
  2. Manfaat ekonomis proyek atau investasi tersebut bagi negara tempat proyek atau investasi tersebut (sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi nasional) yang menunjukkan manfaat proyek atau investasi tersebut bagi ekonomi makro suatu negara tersebut.
  3. Manfaat sosial proyek atau investasi tersebut bagi masyarakat sekitar proyek atau investasi tersebut. 

Dari sudut pandang perspektif rasional-objektif, tidakkah patut melakukan sesuatu yang mempunyai resiko yang besar berdasarkan persepsi untung untungan. Invesatsi yang memiliki resiko besar seharusnya didahului oleh suatu studi kelayakan. Siklus evaluasi kelayakan rencana investasi dapat dilukiskan.

Unsur yang meliputi :
  1. Gagasan Investasi yang diperoleh dari hasil survey pasar, informasi dari pemerintah (RAPBN) dan rencana pembangunan dari BAPPENAS dan hasil penelitian lembaga pendidikan tinggi.
  2. Dilanjutkan dengan studi regional dan sektoral guna menemukan spesifikasi kebutuhan pasar, termasuk jenis kebutuhan dan volumenya.
  3. Menemukan potensi pendukung di setiap wilayah alternatif, dilengkapi identifikasi cara menempatkan dan biaya perolehannya.
  4. Jika data sudah berhasil diperoleh, tim perlu menyusun studi kelayakan pendahuluan (prefeasibility study). Laporan studi ini diperlukan untuk menjadi bahan diskusi lintas fungsi.
  5. Menyusun revisi laopran studi kelayakan untuk kemudian dimajukan dalam rapat tim lengkap dan lintas fungsi. Selanjutnya dihasilkan laporan studi kelayakan final.
  6. Laporan final secara fungsional dipakai untuk menyusun rencana pendanaan, rencana pembangunan, dan rencana perekrutan tenaga kerja.
Selanjutnya adalah Siklus Perencanaan Proyek Investasi
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengendalian

3. Kegunaan Studi Kelayakan Investasi
Pada umumnya, proyek investasi memanfaatkan dana yang tidak kecil jumlahnya. Pengeluaran dana dilakukan pada saat sekarang, sedang manfaatnya baru akan diterima di masa-masa yang akan datang. Masa mendatang itu mengandung resiko ketidakpastian. Semakin jauh jarak antara waktu pelaksanaan investasi dan waktu pemulihan investasi, akan semakin besar pula resiko yang dihadapi. Berbagai perubahan dapat terjadi dan perubahan dimaksud mungkin saja besar pengaruhnya atas operasi proyek, seperti inflasi, perubahan nilai tukan mata valuta asing, persaingan global, kebijakan pemerintah dan perubahan citra konsumen. Di lain pihak, dana memiliki beberapa alternatif penggunaan, seperti investasi di pasar modal, valuta asing, deposito, atau membeli aktiva riil.

Sangat rasional jika alternatif penggunaan dana itu dievaluasi dengan cermat dan teliti sehingga penggunaan yang dipilih benar benar akan memberikan manfaat ekonomi yang maksimal. Wajar pula jika, menurut evaluasi, pendapatan yang diterima dari deposito atau membeli sekuritas di pasar modal dan membatalkan rencana proyek komersial. Hal itu dikarenakan seorang investor yang rasional harus memilih alternatif yang memberikan hasil yang terbaik, sehingga dapat diketahui fungsi primer dari studi kelayakan adalah :
  1. Memandu pemilik dana (calon investor) untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.
  2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan pada saat yang sama memperbesar perluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.
  3. Alternatif investasi teridentifikasi secara obyektif dan teruji secara kuantitatif sehingga manager puncak mudah mengambil keputusan investasi yang obyektif.
  4. Aspek terkait terungkap secara keseluruhan dan lengkap sehingga penerimaan dan atau penolakan terhadap alternatif investasi didasarkan atas pertimbangan terhadap semua aspek proyek dan bukan hanya aspek finasial saja.
Selanjutnya, dijumpai pula beberapa manfaat sekunder dari studi kelayakan proyek, yaitu :
  1. Dana investor tersalur ke proyek yang paling menguntungkan sehingga turut membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
  2. Investasi berlangsung pada semua sektor yang keluarannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Di satu sisi, keluaran investasi memiliki pasar yang efektif dan pada saat yang sama, masyarakat menerima barang-barang kebutuhan yang diperlukan dunia usaha.
  3. Dana akan tersalurkan ke sektor yang hemat devisa karena proyek memakai bahan baku yang disediakan di dalam negeri
4. Aspek Dalam Studi Kelayakan Investasi
Studi kelayakan atas rencana investasi harus dilakukan untuk semua aspek yang terkait sehingga keputusan investasi yang dibuat didukung oleh kelayakan dari semua aspek yang terkait dimaksud, dan tidak hanya karena kelayakan aspek finansialnya saja. Pendekatan itu lazim disebut pendekatan Heuristik (Heuristic Approach). Tuntutan untuk melakukan evaluasi secara heuristik menjadi semakin terasa, terutama sejak dimasukinya era implementasi manajemen kontemporer di dunia bisnis, seperti management strategis dan total quality management (TQM). Aspek yang harus dicakup oleh suatu studi kelayakan menyangkut :

1. Aspek Finansial
Studi mengenai aspek finansial merupakan aspek kunci dari suatu studi kelayakan. Dikatakan demikian, karena jika studi aspek finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi. Studi aspek finansial ini paling tidak mencakup :
  • Kajian terhadap jumlah dana yang diperlukan, baik untuk keperluan investasi awal maupun untuk kebutuhan modal kerja.
  • Kajian terhadap sumber dana, sekaligus perhitungan mengenai biaya atas modal yang direncanakan ditarik, termasuk rancangan terhadap struktur modal yang tergolong layak.
  • Proyeksi arus kas yang memuat rincian prospek arus kas masuk dan prospek arus kas keluar. Proyeksi arus kas tersebut berguna sebagai landasan untuk melakukan analisis kelayakan finansial dengan menggunakan berbagai metode, seperti Pay Back Method, Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) dan Internal Rate of Return (IRR).
  • Penyusunan laporan keuangan proforma, dilengkapi dengan analisis sumber dan penggunaan dana serta analisa titik impas (break even analisys atau BEA)
  • Kajian terhadap pengaruh indikator ekonomi makro terhadap kelayakan keuangan proyek, baik terhadap arus kas masuk dan arus kas keluar, meliputi tingkat bunga, inflasi, perubahan nilai tukar rupiah, dan berbagai kebijakan ekonomi makro pemerintah lainnya.
2. Aspek Ekonomi dan Sosial
Studi aspek ekonomi dan sosial ini bertujuan untuk mengemukakan pengaruh positif proyek terhadap perekonomian dan masyarakat sekitar proyek. Pengaruh terhadap perekonomian perlu dilihat dari sisi lokal, regional, dan nasional. Kajian paling tidak harus mengemukakan hal-hal berikut;
  • Pengaruh proyek terhadap penerimaan Negara (antara lain mencakup pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh), pajak impor, dan pajak ekspor.
  • Kontribusi proyek terhadap penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah.
  • Kontribusi proyek terhadap penghematan devisa impor serta peningkatan penerimaan devisa hasil ekspor.
  • Jasa-jasa umum yang dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat, seperti sarana jalan, tenaga listrik, sarana pemeliharaan kesehatan, saran olah raga, sarana pelatihan dan pendidikan .
  • Kontribusi proyek terhadap perluasan kesempatan kerja dan alih teknologi, serta pembinaan usaha kecil dalam bentuk perusahaan mitra binaan.
  • Kontribusi proyek terhadap proyek lainnya dalam pola hubungan input-output, serta manfaat proyek untuk mengurangi ketergantungan kepada impor.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Studi aspek pasar dan pemasaran penting artinya dalam studi kelayakan karena studi itu akan merinci potensi penerimaan (arus kas masuk) selama usia ekonomi proyek. Di samping itu, studi pasar akan memberikan gambaran mengenai intensitas persaingan, informasi tentang kebutuhan dan keinginan konsumen, pendapatan rata-rata calon konsumen.

4. Aspek Teknis dan Produksi
Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab berkaitan dengan kapasitas proyek, lokasi, tata letak alat produksi, bentuk bangunan (bertingkat atau tidak), kajian atas bahan dan sumbernya, desain produk , dan analisis biaya produksi.
  • Berapa besar kapasitas mesin pabrik atau peralatan produksi yang harus diadakan, dengan memperhatikan.
  • Pemodal perusahaan, jumlah , dan kemampuan pasokannya
  • Studi alternatif lokasi dan usulan lokasi yang representatif. Usulan pemilihan lokasi sebaiknya dilengkapi dengan pertimbangan teknis lokasi.
  • Desain produk, baik desain teknis maupun fungsionalnya. Desain teknis diperlukan oleh pekerja sebagai pedoman pengerjaan.
  • Desain arus pengerjaan (Assembling or Flow Process Chart) yang berguna sebagai pedoman penetapan tata letak pabrik .
  • Suku cadang
  • Studi dampak Lingkungan (AMDAL). Amdal adalah studi yang harus dibuat sebagai kelengkapan dari evaluasi pendirian sebuah pabrik, Amdal akan menjadi pedoman, bagaimana limbah ditangani sehingga tidak merusak lingkungan.
5. Aspek Hukum
Studi aspek hukum harus mampu menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan masalah legalitas, kesepakatan, hubungan industrial, perizinan, status perusahaan, dan desain mengenai hak dan kewajiban pendiri, pemegang saham, tim management, dan karyawan. 

6. Aspek Organisasi dan Manajemen
Studi mengenai aspek organisasi dan managemen penting artinya terutama dengan :
  • Perumusan organisasi dan uraian tugas dan tata kerja selama selama proyek dalam fase pembangunan.
  • Perumusan organisasi, uraian tugas dan tata kerja seta hak dan kewajiban setiap individu organisasi setalah proyek selesai dan memasuki fase operasi komersial.

Studi Kelayakan Investasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar