Sabtu, 04 Maret 2017

Pengertian dan Sejarah Monokultur Dalam Pertanian

Monokultur
Monokultur berasal dari kata mono dan culture. Mono berarti satu. Culture berarti pengelolaan / pengolahan. Jadi pola tanam monokultur merupakan suatu usaha pengolahan tanah pada suatu lahan pertanian dengan tujuan membudidayakan satu jenis tanaman dalam waktu satu tahun. Lebih ringkas, monokultur merupakan pola tanam denan membudidayakan hanya satu jenis tanaman dalam satu lahan pertanian selama satu tahun. Misalnya pada suatu lahan hanya ditanami padi, dan penanaman tersebut dilakukan sampai tiga musim tanam (satu tahun).

Pemilihan pola tanam monokultur sangat dipengaruhi oleh tujuan suatu usaha tani dan juga keberadaan akan faktor-faktor pertumbuhan khususnya air. Untuk suatu usaha tani dengan tujuan komersial, terdaat kecenderungan untuk memilih pola tanam monokultur. Pada usaha tani komersial, keuntungan secara ekonomi merupakan tujuan akhir yang akan dicapai. Pada monokultur bisa mengintensifkan tanaman yang paling memiliki nilai ekonomis sehingga hasil produksi pertanian bernilai ekonomi tinggi akan tinggi pula. Selain itu, pada penanaman monokultur akan lebih mudah dan murah dalam perawatan karena hanya ada satu tanaman. Kemudahan dan kemurahan ini akan semakin mengefektif dan mengefisienkan proses produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan suatu usaha tani.

a. Kelebihan Pola Tanam Monokultur
Kelebihan usaha tani dengan pola monokultur adalah dapat mengintensifkan suatu komoditas pertanian serta lebih efisien dalam pengelolaan yang nantinya diharapkan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

b. Kelemahan Pola Tanam Monokultur
Kelemahan dari pola monokultur ini adalah perlunya mendapatkan input yang banyak agar didapatkan hasil yang banyak. Selain itu, pola monokultur menyebabkan meledaknya populasi hama yang membuat berkurangnya hasil pertanian. Kerugian lain adalah tidak adanya nilai tambah komoditas lain karena tidak adanya komoditas lain yang ditanam bersama dengan komoditas utama

2.2. Monokultur Jagung Manis
2.2.1. Klasifikasi Jagung Manis
Klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai berikut.
  • Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
  • Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  • Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  • Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  • Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
  • Sub Kelas: Commelinidae
  • Ordo: Poales
  • Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
  • Genus: Zea
  • Spesies: Zea mays L.
Jagung manis merupakan varietas botani dari jagung biasa atau jagung pakan atau jagung pipil (field corn). Cara penulisan nama Latin Jagung manis adalah Zea mays var. saccharata Sturt. Sama dengan jagung pipil, jagung manis termasuk dalam famili Graminae (rerumputan).

Jagung manis termasuk tanaman holtikultura walaupun secara morfologi tidak berbeda dibandingkan dengan jagung pakan (field corn).Jagung manis merupakan perkembangan dari jagung tipe flint (jagung mutiara) dan jagung tipe dent (jagung gigi kuda). Hal yang membedakan antara jagung manis dengan jagungpakan adalah kandungan gulanya yang tinggi pada stadia masak susu dan permukaan kernel nya yang menjadi transparan dan berkerut saat mengering. Komposisi genetik pada jagung manis dan jagung tipe dent hanya dibedakan oleh satu gen resesif. Gen ini mencegah perubahan gula menjadi pati.

Jagung manis tergolong tanaman monokotil yang berumah satu (monoecious) artinya benang sari (tassel) dan putik (tongkol) terletak pada bunga yang berbeda, tetapi dalam satu tanaman yang sama. Bunga jantan tumbuh sebagai perbuangaan ujung pada batang utana (poros atau tangkai) dan bunga betina tumbuh sebagai perbungaan samping yang berkembang pada ketiak daun.

Berdasarkan tipe bunga jagung manis yang berumah satu, penyerbukannya bersifat menyerbuk silang. Tepung sari yang diproduksi oleh bunga jantan jumlahnya sangat banyak sehingga tersedia jutaan tepung sari untuk menyerbuki setiap calon biji (kernel) pada tongkol jagung manis. Penyebaran serbuk sari dibantu oleh angin dan gaya gravitasi. Penyebaran tepung sari juga sangat dipengaruhi oleh suhu dan varietas jagung manis serta dapat berakhir dalam 3 – 10 hari. Rambut tongkol biasanya muncul 1 – 3 hari setelah serbuk sari mulai tersebar dan siap diserbuki (reseptif) ketika keluar dari kelobot.

2.2.3. Bagian-bagian Tanaman (Morfologi)
Bagian-bagian tanaman (morfologi) jagung adalah:
1. Akar
Tanaman jagung memiliki sistem perakaran yaitu akar serabut. Akar terbeut berfungsi untuk :
  • Menegakkan tanaman
  • Menyerap air dan makanan dari dalam tanah
2. Batang
Batang jagung beruas, pada bagian pangkal beruas pendek. Jumlah ruas pada batangn jagung antara 18 - 21, tinggi batang jagung antara 150 – 250 cm dengan diameter batang mencapai 3 – 4 cm.

3. Daun
a. Bagian-bagian daun jagung
Daun jagung terdiri dari:
  • Helaian daun
  • Kelopak
Helaian daun termasuk tipe sejajar (linier) dan didalamnya terdapat tulang daun dan diikuti daun yang sejajar dengan tulang daun. Pada permukaan daun terdapat bulu-bulu kecil dan kaku.

Kelopak daun biasanya membungkus sebagian batang, tetapi kadang-kadang ada yang menutup seluruh batang hingga buku-bukunya tidak kelihatan.

b. Fungsi daun adalah untuk:
  • Tempat pemasakan makanan tanaman
  • Mengatur kelebihan air tanaman
  • Memafaatkan energi matahari untuk kehidupan tanaman
4. Bunga
Pada satu tanaman jagung terdapat bunga jantan dan bunga betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terletak pada bagian ujung tanaman, dan bunga betina berada pada ketiak daun.

5. Buah (biji)
Biji jagung terletak pada tongkol (janggel) yang tersusun memanjang. Pada tongkol tersimpan biji-biji jagung yang menempel erat, sedangkan pada buah jagung tedapat rambut-rambut yang memanjang hingga keluar dari kulit (kelobot)nya. Pada setiap tanaman jagung terdapat 1-2 tongkol.

2.2.4. Syarat Tumbuh
Tanaman jagung manis dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi (0-1.500 m dpl). Tanaman ini dapat beradaptasi dengan iklim di Indonesia. Lahan tanah yang baik untuk budi daya jagung manis adalah lahan kering yang berpengairan cukup, tadah hujan, terasering, gambut yang telah diperbaiki, dan sawah bekas menanam padi. Agar dapat tumbuh dengan baik, tanaman jagung manis harus ditanam di lahan terbuka (bebas naungan) yang terkena sinar matahari penuh minimal 8 jam/hari, tanah gembur atau remah dan subur, drainase bagus, pH netral (5,5 – 7), serta cukup air. Pengembangan jagung manis melalui perluasan areal diarahkan pada lahan-lahan potensial seperti sawah irigasi dan tadah hujan yang belum dimanfaatkan pada musim kemarau, serta lahan kering yang belum dimanfaatkan untuk usaha pertanian.

Tanaman jagung manis cocok ditanam didaerah yang sejuk dan cukup dingin. Keadaan suhu (temperatur) nya antara 21° C hingga 30° C dengan ketinggian tempat antara 0 sd 1.800 meter dari permukaan laut.

Jagung manis menghendaki sinar matahari penuh, tanaman jagung yang banyak sinar mataharinya batangnya akan menjadi kokoh. Jika persyaratan tumbuh tidak sesuai maka pertumbuhan jagung tidak bisa subur, sehingga hasilnya tidak memuaskan.

2.2.5. Teknis Budidaya
A. Mengolah Tanah
Dalam pertanian yang dimaksud dengan tanah adalah tepat (media) tumbuhnya tanaman. Tidak semua kondisi tanah baik untuk pertumbuhan tanaman, namun pada umumnya kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman adalah tanah yang gembur dan subur. Untuk mendapatkan tanah yang gembur dan subur perlu dilakukan pengolahan tanah dam pemberian pupuk.

Pengolahan tanah bertujuan untuk memberikan kondisi yang baik untuk perutumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis. Kegiatan pengolahan tanah ini merupakan kegiatan rutin sebelum penanaman.

Pengolahan tanah meliputi pekerjaan-pekerjaan membersihkan lahan, menggemburkan, membalik, dan meratakan tanah, sehingga diperoleh keadaan tanah yang bersih dan gembur.

1. Membersihkan Lahan
Lahan adalah sebidang tanah yang digunakan untuk budidaya tanaman. Agar pengolahan tanah bisa lancar, maka sebelum pengolahan tanah perlu dilakukan pembersihan lahan terlebih dahulu.apa saja yang perlu dibersihkan antara lain adalah :rumput, sisa-sisa tanaman dan benda-benda lain misalnya batu.

2. Mengolah tanah
Jagung manis tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus, hampi berbagai macam tanah dapat ditanami. Tetapi jagung manisyang ditanam pada tanah gembur dan subur akan memberikan hasil yang baik. Untuk mendapatkan tanah yang gembur dan subur, maka perlu dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu sebelum menanam jagung.

Mengolah tanah untuk tanaman jagung manisdilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkahan-bongkahan tanah. Dengan membalik dan memecah bongkahan-bongkahan tanah akan diperoleh tanah yang gembur. Pengolahan tanah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan bila akan menanam jagung manis.

Pengolahan tanah bisa dilakukan dengan cangkul, garpu dan bajak. Penolahan tanah yang baik adalah pengolahan dengan kedalaman kurang lebih 20 – 30 cm.
a. Mengolah Tanah Dengan Cangkul (mencangkul)
Pengolahan tanah yang dilakukan dengan cangkul bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  1. Tangan kanan memegang tangkai cangkul bagian pangkal dan tangan kiri memegang tangkai cangkul bagian ujung atau sebaliknya.
  2. Sambil membungkuk cangkul diayunkan keatas kemudian diayunkan kebawah hingga cangkul masuk kedalam tanah sedalam 20 – 30 cm, perkerjaan ini dilakukan secara berulang-ulang sambilmelangkahkan kaki ke depan.
  3. Tanah yang sudah dicangkul jangan diinjak-injak lagi agar tidak padat.
  4. Rumput-rumput yang ada dibersihkan dari tanah yang sudah dicangkul.
Bersamaan dengan mencangkul atau membajak, rumput-rumput yang ada dibenamkan kedalam tanah.

b. Mengolah Tanah Dengan Garpu
Cara mengolah tanah dengan garpu adalah sebagai berikut:
  1. Mata garpu dimasukkan kedalam tanah dengan cara menginjak garpu hingga seluruh mata garpu masuk kedalam tanah, dengan kedua tangan memegang tangkai garpu.
  2. Setelah mata garpu masuk kedalam tanah tangkai garpu kemudian tangkai diungkitkan kebawah. Pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang sambil berjalan mundur.
Pengolahan tanah dengan menggunakan garpu ini cocok bila dilakukan pada tanah-tanah yang keras, terutama pada musim kemarau.

B. Membuat Bedengan
Bila rumput-rumput yang terbenam pada waktu pengolahan tanah sudah busuk, maka pekerjaan berikutnya adalah membuat bedengan.

Bedengan ini dibuat dengan ukuran lebar 120 cm, tinggi 10 – 15 cm, panjang 10 – 25 cm. Jarak antara bedengan satu dengan yang lain kurang lebih 30 – 50 cm.

Permukaan bedengan dibuat rata dan tanah-tanah yang masih berbentuk bongkahan-bongkahan dihancurkan. Demikian juga rumput-rumput yang masih tersisa dibersihkan dan dibuang, sehingga bedengan betul-betul gembur, rata, bersih, dan tidak ada tanah yang berbentuk bongkahan.

C. Menanam
1. Benih
Jagung manis ditanam dari bijinya. Biji jagung yang baik untuk ditanam adalah biji jagung yang sudah tua dan kering, biji jagung manis yang sudah tua berwarna kekuning-kuningan dan keriput. Benih jagung manis lebih ringan dibanding dengan jagung biasa. Biji-biji jagung yang disiapkan untuk ditanam dinamakan benih.

Untuk mendapatkan hasil yang baik perlu digunakan benih jagung yang berkualitas tinggi. Ciri-ciri fisik benih yang berkualitas tinggi antara lain adalah:

  • Mempunyai daya kecambah tinggi (kurang lebih 95%)
  • Tidak tercampur dengan varietas lain (jenis jagung yang lain)
  • Warna, bentuk dan berat biji seragam
  • Bebas dari kerusakan biji dan bebas dari penyakit.
2. Penanaman
Penanaman jagung yang biasa dilakukan oleh para petani pada umumnya dengan menggunakan tugal. Tugal adalah alat semacam tongkat yang terbuat dari kayu dimana salah satu ujungnya dibuat meruncing. Alat tersebut dibuat meruncing.alat tersebut digunakan untuk membuat lubang tanam.

Lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan. Jarak tanam jagung manis adalah kurang lebih 75 cm x 20 cm, sampai dengan 75 cm x 40 cm. Kedalaman lubang tanam antara 2,5 cm sampai dengan 5 cm.

Benih yang ditanam dimasukkan ke dalam lubang-lubang tanam tersebut sebanyak 1 – 3 biji perlubang. Selanjutnya lubang yang telah diisi benih jagung ditutup dengan tanah sampai rapat. Biasanya penanaman ini pada umumnya dilakukan dua orang, yang satu memuat lubang tanam dengan tugal, dan yang lain mengisi lubang dengan benih sekaligus menutupnya.

Mengolah Tanah Dalam Pertanian

Selesai penanaman kemudian dilakukan penyiraman (terutama penanaman jagung pada musim kemarau).
Tanaman jagung manis untuk pertumbuhannya memerlukan cukup air namun tidak tahan terhadap genangan air. Maka dari itu penanaman jagung manis sebaiknya dilakukan pada musim hujan, bila penanaman dilakukan pada tanah tegalan (bukan sawah), agar kebutuhan air untuk tumbuhnya cukup dengan air hujan. Namun bila penanamannya dilakukan pada musim kemarau maka harus dilakukan penyiraman secara rutin agar tidak terjadi kekeringan. Bila penanaman dilakukan di sawah, maka perlu dijaga jangan sampai tanaman terendam terlalu lama. Bila tanaman jagung manis terendam air terlalu lama. Bila tanaman jagung manis terendam air terlalu lama pertumbuhan tanaman akan merana dan akhirnya akan mati. 

D. Pemeliharaan Tanaman
1. Menyulam 
Menyulam adalah penanaman kembali pada tempat-tempat yang tanamannya tidak tumbuh/mati.
Benih jagung manis yang ditanam tidak semuanya bisa tumbuh, ada beberapa benih yang tidaktumbuh atau mati pada waktu tanaman masih kecil. Untuk itu perlu dilakukan penyulaman (penanaman kembali) ditempat-tempat yang benihnya tidak tumbuh atau mati.

Penyulaman hendaknya dilakukan secepatnya, dengan menggunakan benih yang baru. Penyulaman ini dapat dilakukan selama tanaman belum terlalu tinggi, hal ini sebaiknya dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari. Apabila penyulaman dilakukan pada waktu tanaman sudah tinggi, maka tanaman hasil penyulaman tidak bisa tumbuh dengan baik. 

2. Menyiang
Penyiangan adalah membersihkan rumput-rumput yang tumbuh disekitar tanaman jagung manis.
Pada areal tanamann jagung, biasanya tumbuh rumput-rumput disekitar tanaman. Rumput-rumput ini apabila dibiarkan saja akan mengganggu pertumbuhan tanaman jagung akan merana dan kurus sehingga buahnya kecil-kecil. Untuk itu perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali yaitu penyiangan pertama dilakukan pada tanaman jagung yang berumur 15 hari, dengan cara membuang rumput-rumput yang tumbuh sampai bersih dengan menggunakan sabit dan dicabut dengan tangan saja.

Penyiangan yang kedua dilakukan pada tanaman jagung manis yang berumur satu bulan, penyiangan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pembumbunan. Rumput yang tumbuh di sekitar tanaman digaruk dengan cangkul dan diletakkan di sisi tanaman jagung kemudian ditimbun dengan tanah. Penyiangan yang ketiga dilakukan pada waktu tanaman jagung manis berumur 2 bulan, dengan cara yang saman seperti pada penyiangan yang pertama.

3. Membumbun
Membumbun adalah menimbun daerah pekarangan tanaman dengan tanah.
Tanaman jagung semakin lama pertumbuhannya semakin tinggi, agar tanaman jagung selama pertumbuhannya bisa kuat dan kokoh (tidak mudah roboh), maka perlu dilakukan pembubunan. Pembubunan ini dilakukan pada saat jagung berumur 1 bulan.

Pembubunan dilakukan dengan cara menimbun bagian pangkal batang dengan menggunakan tanah yang berasal dari parit-parit diantara barisan tanaman. Pembubunan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan yang kedua. Rumput-rumput hasil penyiangan dikumpulkan disekitar pangkal batang, kemudian ditimbun dengan tanah hingga rumput-rumputnya tertimbun semua.

4. Menyiram
Penyiraman adalah pemberian air pada tanaman, sampai tanah di daerah perakaran tanaman basah merata.

Tanaman jagung manis untuk pertumbuhannya memerlukan cukup air namun tidak tahan terhadap genangan air.untuk itu perlu adanya pengaturan peberian air (penyiraman) yang baik agar tanaman bisa tuumbuh subur.

Penyiraman tanaman jagung dimulai setelah tanam untuk membantu perkecambahan benih. Selanjutnya, penyiraman dilakukan satu kali sehari, selama minggu pertama. Peniraman kembali dilakukan setelah memasuki minggu keempat.

Penyiraman ini dilakukan apabila tidak ada hujan. Pada musim penghujan penyiraman tidak perlu dilakukan, karena kebutuhan air untuk pertumbuhan jagung manis sudah tercukupi oleh air hujan.

Penyiraman pada tanaman jagung bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Peyiraman melalui parit diantara bedengan
Cara penyiraman ini dilakukan setelah penanaman. Penyiraman cara ini harus dibantu oleh tenaga kerja dengan menggunakan ember kecil atau gayung. Air yang mengalir lewat parit kemudian disiramkan pada tanaman sebanyak 2 – 3 ember kecil/gayung. Selain itu penyiraman juga bsa dilakukan dengan gembor.

b. Penyiraman melalui parit diantara barisan tanaman
Cara penyiraman ini dilakukan pada tanaman jagung yang sudah dilakukan pembumbunan. Pada saat tanam berumur 20 – 30 hari setelah tanam.
Air dialirkan pada saluran-saluran diantara tanaman sampai tanah disekitar perakaran tanaman basah merata.
Setelah tanah disekitar perakaran tanaman basah semua, kemudian air yang menggenang segera dibuang.

2.2.6 Hama dan Penyakit
Tanaman jagung manis yang terserang hama/penyakit dapat terganggu pertumbuhannya. Oleh kaena itu perlu dilakukan pengamatan terhadap serangan hama/penyakit secara rutin, untuk mengetahui lebih dini bila terjadi serangan hama atau penyakit. Dengan demikian apabila terjadi serangan hama/penyakit segera dapat dilakukan pengendalian.
1. Hama
Hama adalah semua bnatang yang bisa merusak tanaman. Sebagian besar hama yang menyerang tanaman jagung manis adalah serangga.
Pertumbuhan dan perkembangan hama seperti pertumbuhan dan perkembangan binatang lain. Mereka juga membutuhkan makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnyaa. Makanan hama adalah tumbuh-tumbuhan termasuk juga jagung manis. Tapi tidak semua jenis hama memakan pada bagian tanaman yang sama, melainkan hanya memakan bagian-bagian tertentu saja. Ada hama yang memakan hanya bgian pucuk, daun, batang, buah atau biji saja. Hal ini tergantung dari jenis hama apa yang menyerangnya.

Hama yang sering menyerang tanaman jagung manis adalah:
a. Belalang
Belalang umumnya menyerang tanaman jagung di daerah-daerah kering pada waktu musim kemarau. Tanaman jagung yang diserang umumnya tanaman yang tingginya sudah mencapai 50 cm keatas. Belalang ini memakan daun jagung mulai dari pinggir hinga tanaman menjadi gundul

b. Ulat Penggerek Batang
Akibat serangan ulat ini, bila menyerang tanaman yang masih muda tanaman akan terpotong dan rebah. Bila menyerang bunga maka bunga akan patahn, dan jika menyerang buah, maka biji jagung bisa habis dimakan.

c. Ulat Tongkol
Ulat ini menyerang pada tongkol jagung. Ulat masuk kedalam tongkol dengan cara memakan kelobot (kulit jagung) sehingga terdapat lubang-lubang yang menembus sampai ke tongkol dan memakan bagian-bagian yang dilaluinya. Setelah sampai di tongkol ulat tersebut memakan biji-biji jagung yang ada. Ulat ini badannya berbulu dan warnanya bermacam-macam.

2. Penyakit Tanaman Jagung
Penyakit tanaman adalah suatu penyimpangan pertumbuhan tanaman dari pertumbuhan yang normal.
Penyakit yang sering menyerang tanaman jagung adalah penyakit bulai (downy mildew). Penyakit ini sangat ditakuti oleh petani, karena tanaman yang diserang warna daunnya menjadi putih, pertumbuhannya merana dan akhirnya mati sebelum berubah.

Tanaman jagung manis yang terserang penyakit bulai ini tidak bisa disembuhkan. Bagi tanaman yang terserang, harus dicabut dan dibuang agar tidak menular pada tanaman yang lain.

2.2.7. Manfaat Kandunga Gizi Jagung Manis
Rasa manis pada jagung manis disebabkan oleh kandungan gula yang tinggi pada endosperm. Selain rasanya yang manis dan enak, jagung manis juga bermanfaat bagi kesehatan karena kaya gizi, terutama jika dikonsumsi dalam bentuk jagung rebus. Jagung manis mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa vitamin serta mineral.

1. Jagung Muda
Keistimewaan jagung manis adalah jagungnya yang lunak dan rasanya lebih manis dibandingkan dengan jenis-jenis jagung yang lain. Sehingga jagung ini sangat cocok dijadikan makanan sampingan (snack). Selain itu jagung manis memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.

Jagung manis ini bisa disajikan langsung dalam bentuk jagung rebus atau jagung bakar.

2. Jagung Semi (baby corn)
Jagung semi adalah jagung yang di panen pada waktu masih sangat muda, dimana jagung ini masih berupa tongkol, belum ada bijinya. Jagung semi ini biasa dikonsumsi dalam bentuk sayur. Jagung semi sebagai bahan sayur dapat dicampur dengan bahan apa saja, baik nabati maupun hewani.

2.2.8 Mengendalikan hama dan penyakit
1. Pengendalian Hama
Untuk menghindari terjadinya serangan hama pada tanaman jagung manisn cara yang paling mudah dilakukan adalah:

  • Dengan menanam jenis (varietas) jagung manis yang tahan (resisten) terhadap serangan hama.
  • Dengan cara menangkap dan mematikan satu-persatu hama yang menyerang. Pengendalian ini bisa dilakukan apabila hama yang menyerang tanaman masih sedikit.
  • Dengan menggunakan insektisida. Insektisida adalah racun yang digunakan untuk membunuh serangga (hama) tanaman.
Pengendalian ini dilakukan apabila jumlah hama yang menyerang cukup banyak, dan sudah tidak memungkinkan lagi untuk diambil satu persatu.

Karena insektisida ini adalah racun, maka selain bisa membunuh serangga juga bisa membunuh binatang lain atau manusia. Untuk itu pada waktu melakukan pengendalian hama menggunakan insektisida perlu dilakukan secara hati-hati.

Pada waktu mengendalikan hama dengan menggunakan insektisida, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah membaca petunjuk penggunaan insektisida yang terdapat pada label kemasan. Penggunaan insektisida ini harus sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada tabel. Kebanyakan insektisida dalam penggunaanya dengan cara disemprotkan, maka dari itu sebelum disemprotkan insektsida perlu dilarutkan kedalam air terlebih dahulu.

2. Pengendalian penyakit
Untuk pengendalian penyakit bulai pada tanaman jagung manis ini hanya bisa dilakukan dengan cara mencabut dan membuang tanaman yang terserang. Sebab penyakit bulai tidak bisa disembuhkan. 

2.3 Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah (BTJ). Pupuk merupakan kunci keseburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah unsur hara ke dalam tanah dan tanaman. (PPP)

Pupuk diberikan kepada tanaman dengan tujuan menambah zat (unsur) hara yang dibutuhkan tanaman. Umumnya unsur hara telah tersedia didalam tanah, tetapi karena secara terus menerus diisap oleh tanaman maka jumlahnya akan berkurang. (MTB)
a. Kompos
Ialah pupuk yang terjadi dari berbagai campuran bahan-bahan seperti sampah-sampah pasar, daun-daunan dan ranting muda, rumput, jerami dan lain sebagainya, yang telah ditimbun beberapa waktu lamanya menjadi busuk, dan hancur.

Pengomposan bertujuan untuk menurunkan rasio C/N. Tergantung jenis tanamannya, rasio C/N yang masih segar umumnya tinggi sehingga mendekati rasio C/N tanah.

Kandungan utama dengan kadar tertinggi dari kompos adalah bahan organik yang mujarab dan terkenal manjur untuk memperbaiki kondisi tanah. Kompos yang baik merupakan kompos yang penguaraiannya sudah berhenti.

b. Urea
Urea dibuat dari gas amoniak dan gas asam arang. Persenyawaan kedua zat ini melahirkan pupuk urea dengan kandungan N sebanyak 46%.

Urea termasuk pupuk yang higroskopis (mudah menarik uap air). Pada kelembaban 73%, pupuk ini sudah mampu menarik uap air dari udara.oleh karena itu, urea mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh tanaman. Kalau diberikan ke tanah, pupuk ini akan mudah berubah menjadi amoniak dan karbondioksida. Padahal kedua zat ini berupa gas yang mudah menguap. Sifat lainnya ialahh meudah tercuci oleh air dan mudah terbakar oleh matahari. Itu sebabnya banyak yang menganjurkan pemberian urea ini lewat daun, tetapu harus hati-hati. Urea dapat membuat tanaman hangus, terutama yang memiliki daun yang amat peka. Untuk itu, semprotkan urea dengan bentuk tetesan besar.

Berdasarkan bentuk nya urea dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu urea prill dan urea nonprill. Urea prill memiliki butiran kecil hingga halus dan berwarna putih, sedangkan urea nonprill terdiri dari beberapa jenis, diantaranya ialah urea ball fertilizer, urea super granule, urea briket, dan urea tablet.

c. Pupuk NPK mutiara


Pupuk NPK termasuk kedalam jenis pupuk majemuk yang memiliki 3 unsur pupuk tunggal yaitu N, P, dan K. Pupuk NPK mutiara berasal dari Norwegia. Pupuk NPK mutiara mengandung 16% kandungan unsur N, 16% kandungan unsur P, 16% kandungan unsur K.

Pengertian dan Sejarah Monokultur Dalam Pertanian Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

1 komentar: