“PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK PELUMAS PERTAMINA MEREK PRIMA XP TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN DI BENGKEL SURYA MOTOR PADANG”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengaruh kualitas produk dan citra merek pelumas Pertamina merek Prima Xp secara satu per satu dan secara bersamaan terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel Surya Motor Padang. Sampel penelitian adalah pemilik mobil di bengkel Surya Motor Padang sebanyak 86 orang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi, uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang karena nilai t hitung (11,405) lebih besar dari nilai t tabel (1,989) pada level of significant 0,05. Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang karena nilai t hitung (3,466) lebih besar dari nilai t tabel (1,989) pada level of significant 0,05. Kualitas produk dan citra merek secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang karena nilai F hitung (219,744) lebih besar dari nilai F tabel (3,107) pada level of significant 0,05. Besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek secara bersamaan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP adalah 83,7% dan 16,3% dipengaruhi variabel lainnya seperti harga, promosi, distribusi, dan lain-lain.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Citra Merek dan Keputusan Pembelian Konsumen.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu minyak pelumas produksi PT. Pertamina yaitu Prima XP yang digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin, Prima XP adalah minyak pelumas yang berkualitas karena mampu memberikan perlindungan yang maksimal terhadap bagian-bagian mesin yang dilumasi. Prima XP memiliki keunggulan utama yaitu mempunyai kekentalan ganda (multigrade), mantap pada suhu tinggi dan rendah sehingga pelumas ini mudah dihidupkan pada waktu suhu rendah serta tetap mempunyai kekentalan yang sesuai untuk pelumasan pada suhu dan kecepatan tinggi. Selain itu, dalam kualitas produk maka Prima XP telah memperoleh sertifikat dari The American Petroleum Institute (API), Engine Oil Licensing and Certification System (EOLCS).Prima Xp adalah pelumas yang berkualitas serta dihasilkan oleh perusahaan yang telah dikenal oleh masyarakat pengguna kendaraan bermotor yaitu PT. Pertamina sehingga citra merek dari Prima XP tidak perlu diragukan.
Salah satu bengkel mobil di kota Padang yang menjual Pelumas Pertamina Prima Xp adalah Bengkel Surya Motor Padang. jumlah kendaraan yang menggunakan Pelumas Pertamina Prima Xp di Bengkel Surya Motor dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013 adalah sebanyak 637 unit kendaraan dengan rata-rata per bulannya adalah 80 kendaraan. Jumlah ini lebih besar dari yang menggunakan pelumas merek lainnya yaitu pelumas Fastron Syn, TOP 1, Mobil 1 dan Helix.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang penelitian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang diteliti, yaitu:
- Bagaimanakah pengaruh kualitas produk pelumas Pertamina merek Prima Xp terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel Surya Motor Padang?
- Bagaimanakah pengaruh citra merek pelumas Pertamina merek Prima Xp terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel Surya Motor Padang?
- Bagaimanakah pengaruh kualitas produk dan citra merek pelumas Pertamina merek Prima Xp secara bersamaan terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel Surya Motor Padang?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian adalah:
- Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk pelumas Pertamina merek Prima Xp terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel Surya Motor Padang.
- Untuk mengetahui pengaruh citra merek pelumas Pertamina merek Prima Xp terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel Surya Motor Padang.
- Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan citra merek pelumas Pertamina merek Prima Xp secara bersamaan terhadap keputusan pembelian konsumen di Bengkel Surya Motor Padang.
II. LANDASAN TEORI
2.1. Kualitas Produk
Nasution (2004:41) mengemukakan pengertian kualitas produk adalah kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar sehingga perusahaan harus dapat memahami yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk. Selanjutnya indikator-indikator kualitas produk menurut Nasution (2004:55) adalah:
1. Kinerja (performance).
Kinerja yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
2. Keistimewaan tambahan (features).
Keistimewaan tambahan yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti Dash Board, AC, Sound System, Door Lock System, Power Steering, dan sebagainya.
3. Keandalan (reliability).
Keandalan yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications).
Kesesuaian dengan spesifikasi yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
5. Daya tahan (durability).
Daya tahan berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
6. Estetika (asthethic).
Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
2.2. Citra Merek
Citra merek menurut Kotler dan Keller (2009:268) adalah sifat ekstrinsik produk atau jasa, termasuk cara dimana merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial pelanggan. Selanjutnya Aaker dalam Kotler dan Keller (2009:266) mengemukakan dimensi citra merek yang terdiri dari:
1. Lingkup produk.
Penetapan merek dapat membantu konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa dengan cara menjelaskan pengambilan keputusan mereka dan dalam prosesnya, memberikan nilai bagi perusahaan. Agar strategi penetapan merek berhasil dan nilai merek dapat tercipta, maka pemasar harus dapat meyakinkan konsumen bahwa terdapat perbedaan berarti di antara merek dalam kategori produk ataupun jasa.
2. Atribut produk.
Mengasosiasikan atribut atau karakteristik suatu produk merupakan strategi positioning yang paling sering digunakan. Mengembangkan asosiasi semacam ini efektif karena jika atribut tersebut bermakna, asosiasi dapat secara langsung diterjemahkan dalam alasan pembelian suatu merek.
3. Kualitas.
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan. Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan. Kualitas meliputi kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan dan kehandalan. Kualitas kinerja mengacu pada tingkat di mana karakteristik produk itu beroperasi. Kualitas kesesuaian merupakan tingkat di mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normat dan/ atau berat. Sedangkan kehandalan merupakan ukuran suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.
4. Kegunaan.
Penetapan merek dapat membantu konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa dengan cara menjelaskan pengambilan keputusan mereka dan dalam prosesnya, memberikan nilai bagi perusahaan.
5. Pengguna.
Pengguna berarti merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan merek tersebut. Pendekatan ini mengasosiasikan merek dengan sebuah tipe pengguna atau pelanggan dari produk.
6. Negara asal.
Penggunaan merek harus dapat menunjukkan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
7. Atribut organisasional.
Atribut organisasional pada merek memiliki fungsi bagi perusahaan untuk menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk, membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi, serta menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan pendapatan masa depan.
8. Kepribadian merek
Kepribadian merek terbentuk melalui sikap konsumen terhadap merek tertentu . Dengan kata lain, kepribadian suatu merek berada di pikiran atau persepsi konsumen yang terbentuk secara langsung maupun tidak langsung melalui pengalaman langsung dalam menggunakan produk atau melalui usaha pemasaran. Kepribadian merek dibentuk melalui nama merek, simbol atau logo, iklan, atribut produk, dan juru bicara (spokesperson).
9. Simbol.
Simbol bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
2.3. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller (2008:234) adalah proses psikologis dasar yang memainkan peran penting dalam memahami cara konsumen aktual dalam mengambil keputusan pembelian.
Selanjutnya Kotler dan Keller (2008:235) mengemukakan tahap-tahap dalam keputusan pembelian konsumen adalah:
1. Pengenalan masalah.
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.
2. Pencarian informasi.
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak yang dibagi atas dua level rangsangan. Situasi pencarian yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekadar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
Penertian dan Viskositas Pelumasan
Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
- Sumber pribadi, meliputi keluarga, tetangga, dan kenalan.
- Sumber komersial, meliputi iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.
- Sumber publik, meliputi media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.
- Sumber pengalaman, meliputi penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
3. Evaluasi alternatif.
Evaluasi alternatif merupakan cara konsumen mengolah informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Beberapa konsep dasar yang dapat membantu memahami proses evaluasi konsumen, yaitu:
- Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
- Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
- Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan, yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia merasa nyaman dengan merek.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah statistik inferensial yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai ada atau tidak adanya pengaruh signifikan antara kualitas produk dan citra merek pelumas Pertamina merek Prima XP terhadap keputusan pembelian konsumen di bengkel Surya Motor Padang.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah pemilik mobil di bengkel Surya Motor Padang yang menggunakan pelumas Pertamina merek Prima XP sebanyak 637 unit mobil dari januari 2013 sampai dengan Agustus 2013.
Sampel menurut Sarwono (2009:319) merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari. Untuk menentukan banyaknya sampel yang dipakai, digunakan rumus slovin sebagai berikut :
Dimana:
n = Jumlah sampel.
N = Ukuran populasi.
d = Presisi yang diharapkan, yaitu a = 0,10.
Berdasarkan hal tersebut maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 86 orang pemilik mobil di bengkel Surya Motor Padang yang menggunakan pelumas Pertamina merek Prima XP dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu unit-unit sampling individual yang dipilih secara random dengan menggunakan probabilitas yang setara dan tidak menggunakan penggantian secara langsung dari seluruh populasi. (Sarwono, 2009:322).
3.3. Jenis dan Sumber Data
3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif (data yang berbentuk huruf/angka) yang diangkakan.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
- Data primer bersumber dari kuisioner penelitian dan wawancara yang dilakukan dengan pemilik mobil di bengkel Surya Motor Padang yang menggunakan pelumas Pertamina merek Prima XP.
- Data sekunder bersumber dari buku-buku, literatur, makalah, serta tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
- Kuisioner.
- Studi kepustakaan.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi, uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi.
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1. Analisis Regresi
Hasil pengujian persamaan regresi linear berganda untuk pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang dikemukakan pada tabel 4.1.
Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel 4.1. maka bentuk persamaan regresi linear berganda untuk pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang adalah sebagai berikut:
Y = 0,213 + 0,756 X1 +0,219 X2
Dari persamaan regresi diatas, dapat diinterprestasikan pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang sebagai berikut:
- Nilai konstanta adalah 0,213 artinya jika tidak terjadi perubahan kualitas produk dan citra merek (nilai X1 dan X2 adalah 0) maka keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang tetap sebesar 0,213 satuan.
- Nilai koefisien regresi kualitas produk adalah 0,756 artinya jika kualitas produk pelumas Prima XP meningkat sebesar 1 (satuan) dengan asumsi variabel citra merek pelumas Prima XP (X2) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang akan mengalami peningkatan sebesar 0,756 satuan.
- Nilai koefisien regresi citra merek adalah 0,219 artinya jika citra merek pelumas Prima XP meningkat sebesar 1 (satuan) dengan asumsi variabel kualitas produk pelumas Prima XP (X1) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang akan mengalami peningkatan sebesar 0,219 satuan.
Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut, maka kualitas produk dan citra merek pelumas Prima XP perlu mendapatkan perhatian Bengkel Surya Motor Padang agar dapat meningkatkan keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP. Hal ini berarti semakin baiknya kualitas produk dan citra merek pelumas Prima XP akan dapat meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang.
4.2. Uji t
Hasil uji t untuk pengaruh kualitas produk dan citra merek secara satu per satu terhadap keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang dikemukakan pada tabel 4.2.
Berdasarkan tabel 4.2. maka pengaruh kualitas produk dan citra merek secara satu per satu terhadap keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang adalah sebagai berikut:
- Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari level of significant 0,05 dan nilai t hitung (11,405) lebih besar dari nilai t tabel (1,989).
- Variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,001) lebih kecil dari level of significant 0,05 dan nilai t hitung (3,466) lebih besar dari nilai t tabel (1,989).
Dari hasil uji t tersebut maka dapatlah dikemukakan, kualitas produk pelumas Prima XP mempunyai pengaruh lebih menentukan keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang karena nilai signifikan kualitas produk 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan citra merek 0,001.
4.3. Uji F
Untuk membuktikan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan maka dilakukanlah pengujian statistik dengan melakukan uji F dengan hasil seperti yang dikemukakan pada tabel 4.3.
Hasil Analisis Data Untuk Uji F
Berdasarkan ringkasan hasil uji F seperti yang dikemukakan pada tabel 4.3. diketahui nilai F hitung adalah 266,927 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 3,107 sehingga nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05. Hal ini menunjukkan pengaruh variabel independen (brand image dan kualitas produk) secara bersamaan adalah signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli mobil Mitsubishi L-300.
4.4. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk membuktikan pengaruh kualitas produk dan citra merek secara bersamaan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang, maka dilakukanlah pengujian statistik dengan melakukan uji koefisien determinasi dengan hasil seperti yang dikemukakan pada tabel 4.4.
Berdasarkan tabel 4.4. dihasilkan nilai koefisien determinasi linier berganda (Adjusted R Square) adalah 0,837 berarti 83,7% besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek secara bersamaan terhadap keputusan pembelian pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang sedangkan sisanya 16,3% dipengaruhi variabel lainnya selain model yang diteliti, seperti harga, promosi, distribusi, dan lain-lain. Dari hasil koefisien determinasi linier berganda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang ditentukan kualitas produk dan citra merek. Hal ini berarti kualitas produk dan citra merek pelumas Prima XP yang dijual perlu mendapatkan perhatian yang serius dari Bengkel Surya Motor Padang agar dapat meningkatkan keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut:
- Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang karena nilai t hitung (11,405) lebih besar dari nilai t tabel (1,989) pada level of significant 0,05.
- Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang karena nilai t hitung (3,466) lebih besar dari nilai t tabel (1,989) pada level of significant 0,05.
- Kualitas produk dan citra merek secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pelumas Prima XP pada Bengkel Surya Motor Padang karena nilai F hitung (219,744) lebih besar dari nilai F tabel (3,107) pada level of significant 0,05.
5.2. Saran-Saran
Saran-saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan adalah:
- Dalam meningkatkan keputusan konsumen membeli pelumas pertamina Prima XP dilihat dari keunggulan produk, maka Bengkel Surya Motor Padang memberitahukan keunggulan Prima XP kepada konsumen yaitu Prima XP memberikan perlindungan terhadap pembentukan endapan di dalam mesin mobil.
- Dalam meningkatkan keputusan konsumen membeli pelumas pertamina Prima XP dilihat dari citra merek, maka Bengkel Surya Motor Padang memberitahukan keunggulan Prima XP kepada konsumen yaitu Prima XP merupakan merek yang terkenal yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina.
DAFTAR PUSTAKA
- Adirama, Aldi. 2012. Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Konsumen Sepeda Motor Satria FU di Klaten). http://eprints.uny.ac.id
- Alfian, B. 2012. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Kijang Innova pada PT. Hadji Kalla Cabang Polman. http://repository.unhas.ac.id
- Alma, Buchari. 2003. Pemasaran Stratejik. Bandung: Alfabeta.
- Assael. 2002. Consumer Behavior. Edisi Bahasa Indonesia. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
- Carthy, Mc. dan Perrefault, 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Alih Bahasa Agus Dharma. Jakarta: Erlangga
- Jasfar, Farida. 2009. Manajemen Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia.
- Kotler, Philip dan Gary, Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa Imam Nurmawan Jakarta : Erlangga.
- ______. 2002. Strategi Pemasaran untuk Organisasi Nirlaba. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
- ______. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Alih Bahasa: Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli. Jakarta: PT Prenhallindo
- ______. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
- Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Alih Bahasa Beyamin Molan. Jakarta: PT. Indek
- ______. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Alih Bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga
- Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Jasa Terpadu (Total Service Management). Bogor: Ghalia Indonesia.
- Nicollino, Patricia. F. 2004. The Complete Ideal Guide: Brand Management. Jakarta: Prenada.
- Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.
- Orville C. Walker, Boyd. Harper W, Larreche, Jean Claude. 2005. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga.
- Pertamina. Prima XP. http://pelumas.pertamina.com/Files/product_pcmo.asp
- Peter, J. Paul. dan Olson, Jerry C. 2005. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
- Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Sarwono, Jonathan. 2009. Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- Schiffman, LG. and Kanuk LL. 2006. Consumer Behavior. Sevent Edition, London: Prentice Hall International
- Setiadi, J. Nugroho, 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media Group.
- Simamora. 2005. Penerapan Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara.
- Sulistyawati, Praba. 2010. Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer di Kota Semarang. http://eprints.undip.ac.id
- Suryana. 2006. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.
- Sutrisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
- Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Cetakan Keenam. Yogyakarta: Penerbit. CV. Andi Offset.
- Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2005. Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
0 komentar:
Posting Komentar