SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI BERGERAK 1G – 4G
A. Pendahuluan
Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan sangat cepat. Mulai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol), Teknologi satelit yang memungkinkan melakukan komuikasi dimana saja,kapan saja dan oleh siapasaja.
Sejalan dengan kemajuan jaman yang sangat pesat saat ini, teknologi telekomunikasi seluler atau biasa disebut mobile communication (komunikasi bergerak) banyak diminiati oleh masyarakat. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolution).Perkembangan teknologi telekomunikasi khususnya di bidang seluler terjadi dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat,mudah dan mobile.
Mungkin kita masih ingat ketika menggunakan peger sekitar 12 tahun yang lalu? itulah alat komunikasi bergerak pertama yang sempat populer di kota – kota besar di Indonesia. Teknologi peger dikategorikan dalam kategori simplex transmission dimana komunikasi hanya bisa dilakukan satu arah dari operator ke user dan tidak bisa sebaliknya. Sekarang ini teknologi telekomunikasi bergerak(mobile technology) juga mengalami perkembangan yang sangat cepat dimulai dengan layanan yang kita kenal 1G sampai dengan 4G dan bahkan 5G.
Namun pada saat kesempatan ini saya akan membahas teknologi komunikasi bergerak dari mulai 1G – 4G
B. SISTEM TRANSMISI
Berdasarkan kemampuan menyalurkan informasi, sistem transmisi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
· System komunikasi symplex (SX) yaitu penyaluran informasi yang hanya dapat dilakukan satu arah saja. Seperti penyaluran sinyal televisi, radio.
Blok diagram sistem komunikasi Symplex (SX)
· System komunikasi Half Duplex yaitu sistem penyaluran informasi dua arah tetapi secara bergantian. Seperti : telekomunikasi data.
Blok Diagram Sistem komunikasi Half Duplex
· System komunikasi Full Duplex yaitu penyaluran informasi yang dapat dilakukan dua arah secara bersamaan. Seperti ; komunikasi telephone.
Blok Diagram Sistem Komunikasi Full Duplex
Sedangkan media yang digunakan dalam penyaluran suatu informasi sering disebut media transmisi yang dapat dibagi menjadi :
- Media transmisi yang berbentuk non-fisik yaitu suatu media transmisi yang tidak ada wujud fisiknya (media ini adalah udara). Yang digunakan menyalurkan informasi dalam media ini adalah gelombang radio atau sering disebut gelombang Elektromagnetik.
- Media transmisi fisik yaitu suatu media transmisi yang dapat dilihat dan dapat diukur fisiknya.
Contoh : kabel, serat optik, dsb.
Dan dalam komunikasi selular, media yang digunakan tentu saja media transmisi udara.
C. EVOLUSI KOMUNIKASI BERGERAK.
Seperti yang telah dijelaskan, perkembangan teknologi atau biasa disebut evolusi kini makin berkembang dengan cepat, hal ini dapat ditandai dengan istilah generation yang telah kita ketahui, namun sedikit masyarakat yang mengetahui awal dari teknologi mobile communication ini sehingga dapat dikatakan sebagai perkembangan.
1. FIRST GENERATION (1G)
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi untuk siarannya). Yang temasuk teknologi 1G ini adalah:
AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136
Teknologi dikembangkan sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika Serikat tahun 1983 dan berakhir pada tahun 2000, AMPS menggunakan frekuensi 800 MHz "Cellular" FM band AMPS cara kerjanya hampir sama dengan IMTS (Improved Mobile Telephon System).
b. NMT ( Nordic Mobile Telephony)
Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Kemudian NMT 450 dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia tahun 1981 yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz dengan menggunakan FDD (Frequency division duplex) FDMA. Ada juga NMT-F versi Prancis dari NMT900 diperkenalkan tahun 1986 yang beroperasi pada 900 MHz.
c. HICAP, di Jepang.
HICAP dikembangkan oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone) bulan Desember 1988, dengan frekuensi carrier 25KHz dan menggunakan FDMA sebagai jaringan dari NTT mobile solution.
d. TACS (Total Access Communications System)
Teknologi yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS diperkenalkan tahun 1985. Merupakan standar analog yang dominan dipakai di Eropa yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di Jepang TACS dikenal dengan nama Japanese Total Access Communication (JTAC). TACS akhirnya tergantikan oleh teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh ETACS tahun 1987 (sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang lebih banyak daripada TACS) sebelum benar-benar tergantikan oleh GSM.
e. C-450
Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988 , awalnya digunakan oleh JermanBarat, Portugal dan Afrika Selatan.dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.
f. C-Netz
Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti teknologi BNetz,diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, di Austria dan Jerman.yang dikenal sebagai Motorphone System 512 yang dioperasikan oleh Vodacom SA.
g. Mobitex.
Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI. Di Amerika Utara, Mobitex beroperasi pada 900 MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex dipergunakan oleh militer, Polisi, Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena keamanan dan ketahanan jaringannya dibandingan teknologi selular yang lain.
h. DataTAC
Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data. Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai 19.2 kbit/s.
i. CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992 di Amerika Serikat. CDPD memberi kemampuan kepada D-AMPS/AMPS untuk komunikasi suara maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbit/s, beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS, sebagai data paket pada jaringan, CDPD dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada awal diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat menggunakan teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD.
2. SECOND GENERATION (2G)
GSM
GSM(Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital dengan kecepatan rendah-menengah. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan analog yaitu :
- kapasitas yang besar,
- sistem security yang lebih baik dan
- layanan yang lebih beragam
GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara.
CDMA
CDMA One (Code Division Multiple Access) merupakan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum(DSSS) dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akes data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps.
Dalam CDMA,seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan yang lain.
Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi yang mangamai perkembangan yang baik di Indonesia. Berarti baru diperkenalkan sekitar 7 tahun terlambat dibandingkan dengan GSM. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 20001x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti
- suara yang lebih jernih
- kapasitas yang lebih besar
- kemampaun akses data yang lebih tinggi.
Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap user pada frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang lain baik dalam sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control.
Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 20001x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh.
3. SECOND AND A HALF GENERATION (2.5G and 2,75G)
Untuk istilah 2G dan 3G secara resmi telah didefinisikan, namun untuk 2.5G tidak. Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja.
Teknologi yang disebut dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA) diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2).
Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka mempunyai tingkat transfer data di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih) sebab mereka beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G “yang sebenarnya”.
a) GPRS (General Packet Radio Services) Adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 Kbps.
Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
- Always Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
- An Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
- An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu:
KelasA
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.
KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.
KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua aktif tidak otomatis).
Manfaat dari layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang teknologi GPRS:
- Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan web melalui browser.
- Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan pesan sementara/intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk pengiriman data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
- Real-time Conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi internet dan multimedia semisal Voice over IP (VoIP) dan video conferencing.
- Tele-action services yang memberikan layanan dengan pengiriman dan penerimaan volum data yang sedikit. Contohnya seperti validasi kartu kredit, transaksi lotere, dan sistem kamera pengawas ruangan.
b) WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network Adalah teknologi 2.5G yang merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu men-transfer data sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.
c) CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2) Adalah teknologi 2.5G yang merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan kemapuan pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara).
4. THIRD GENERATION (3G)
Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi standar teknologi telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal ini berdasarkan ITU (International Telecommunication Union) dengan standar IMT-2000.
Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum. Kemampuannya meliputi komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area luas (wide-area wireless voice telephony), panggilan video (video calls), dan jalur data kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu berkerja dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi data HSPA yang mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink dan 5,8 Mbps untuk uplink.
ITU mendefisikan 3G sebagai teknologi yang:
- Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna yang bergerak dengan kecepatan 100 km/jam.
- Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna yang berjalan kaki.
- Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam (stasioner).
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut:
- Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.
- Menambah kemampuan jelajah (roaming).
- Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
- Peningkatan kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).
- Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)
Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu:
- Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz
- Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz
Yang termasuk teknologi 3G:
a) EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced-General Packet Radio Services)
Adalah teknologi 3G yang merupakan salah satu standar untuk wireless data yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multimedia communication.
EDGE awalnya disebut teknologi 2.75G. Namun sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (yang salah satunya adalah kecepatan transfer data sama dengan 3G) sehingga menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi generasi ketiga UMTS 3G.
Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS, di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 Kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA2000-1x yang hanya sekitar 70-80 Kbps. Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236,8 Kbps dengan menggunakan 4 timeslots dan 473,6 Kbps dengan menggunakan 8 timeslots.
Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni: high quality audio streaming, video streaming, online gaming, high speed download, high speed network connection, push to talk, dan lain-lain. Hingga bulan November 2006, EDGE telah diterapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara.
b) W-CDMA (Wideband-Coded Division Multiple Access) atau UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) Adalah teknologi 3G yang dikembangkan di Eropa dan mualai diperkenalkan pada tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh ETSI (European Telecommunication Standard Institution), selain itu ITU-T (Intertational Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector) mengerjakan sistem yang sama dinamakan IMT 2000 (International Mobile Telecommunation System 2000). Kedua badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang akan datang.
UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbps. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada sel UMTS pada suatu daerah, maka dapat di-route-kan melalui satelit.
UMTS dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public areas, dan private areas, urban, dan rural.
Frekuensi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh sel yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple access yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan kebutuhan pelanggan. RACE (Research and Technology Development in Advanced Communications Technologies in Europe) telah mengembangkan dua jenis multiple access yakni CDMA dan TDMA, dari keduanya ini belum diputuskan yang akan digunakan.
W-CDMA sudah di implentasikan di Jepang, Eropa, dan Asia, dan akan dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006. Frekuensi UMTS berbagai daerah:
- Asia dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan 1900 MHz (uplink)
- Amerika Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900 MHz/850 MHz.
- Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) 1700 MHz (uplink).
- Eropa pada frekuensi 900 MHz.
- Australia dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.
c) CDMA2000-1x EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1x EV-DO (Data Only/Data Optimized) atau IS-856 Adalah teknologi 3G yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDG (CDMA Development Group). CDMA2000-1x EV (Evolution) dan CDMA2000-1x EV-DO ini merupakan pengembangan dari teknologi CDMA2000-1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada awalnya CDMA2000-1x EV-DO (Revision 0) hanya bisa mengirim data sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000-1x-EV-DO (data only) memiliki kecepatan seperti tabel di bawah.
d) TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau UMTS-TDD (Universal Mobile Telecommunication System-Time Division Duplexing) di Eropa Adalah teknologi jaringan data 3G yang dibangun pada jaringan telepon selular standar UMTS/WCDMA di mana keduanya baik UMTS/WCDMA maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling mendukung dikarenakan perbedaan cara kerja, desain, teknologi dan frekuensi yang dipakai. Di Eropa frekuensi yang dipakai UMTS-TDD ada pada 2010-2020 MHz yang dapat mentransfer data pada kecepatan 16 Mbps (saat kecepatan maksimum downlink dan uplink).
e) GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile Access) Adalah teknologi 3G yang bertujuan agar sistem telekomunikasi dapat roaming dan dapat menangani jaringan LAN (WLAN) dan WAN dalam telepon selular secara bersamaan (diadopsi oleh 3GPP).
f) HSPA (High-Speed Packet Access) Adalah teknologi 3G yang merupakan teknologi dari penyatuan protokol teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2 standar, yaitu:
- HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.
- HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.
g) HSPA+ (HSPA Evolution) Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari HSPA. Teknologi ini memiliki kecepatan transfer data sampai 42 Mbps pada downlink dan 11 Mbps pada uplink.
h) FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access) Adalah teknologi 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA. FOMA merupakan penamaan layanan 3G oleh operator NTT DoCoMo di Jepang.
i) HSOPA (High Speed OFDM Packet Access) Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari UMTS terutama pada teknologi antena yang menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan MIMO (Multiple-Input Multiple-Output). HSOPA dikenal juga sebagai Super 3G dapat men-transfer data sampai kecepatan 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink.
j) TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code Division Multiple Access) Adalah teknologi 3G yang masih dikembangkan Cina oleh CATT (Chinese Academy of Telecommunications Technology), Datang, dan Siemens AG atas proposal dari grup CWTS (China Wireless Telecommunication Standards) kepada ITU pada tahun 1999. Teknologi yang dikembangkan untuk menghilangkan ketergantungan pada teknologi barat, tetapi kurang banyak diminati para operator di Asia dikarenakan memerlukan peralatan yang benar-benar baru dan tidak bisa menggunakan teknologi sebelumnya (CDMA2000-1x). TD-SCDMA menggunakan frekuensi 2010-2025 MHz, dengan kecepatan transfer data dari 9,6 Kbps sampai 2048 Kbps.
ngani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan video conference, juga high data rate communication services dan asymetric data transmission
5. THIRD AND A HALF GENERATION (3,5G and 3,75G)
Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (diatas 2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini adalah:
a) HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) Adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps.
Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download data berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.
b) WiBro (Wireless Broadband) Adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI (Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat sertifikat dari WiMAX Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya sampai 14 Mbps.
6. FORTH GENERATION (4G)
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para pengguna “kapan saja, di mana saja”, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun mungkin beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G, sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen tentang “keberadaan” layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan analis industri nirkabel. Sebagian dari standar baku yang menyiapkan jalan bagi teknologi 4G meliputi:
- UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long Term Evolution) Adalah teknologi 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project). Teknologi ini direncanakan untuk memiliki kecepatan rata-rata download 100 Mbps dan kecepatan rata-rata upload 50 Mbps, sehingga mendukung semua jaringan berbasis Internet Protocol (IP).
- WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) Adalah teknologi 4G yang mempunyai kemampuan transfer data jarak jauh secara nirkabel, juga point to point access untuk mendukung penuh akses telepon bergerak (mobile phone), sehingga dapat menjadi alternatif dari jaringan broadband dengan kabel dan DSL. Dalam aplikasinya WiMAX menggunakan frekuensi mulai dari 3,3 GHz, 3,5 GHz, 2,3 GHz, 2,5 GHz, atau 5 GHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara). WiMAX secara teori dapat mengirim data sampai kecepatan 70 Mbps dalam jarak 48 Km, namun dalam prateknya WiMAX hanya mampu untuk mengirim data pada kecepatan 10 Mbps dalam jarak 10 Km untuk daerah bebas gangguan (pinggir kota) dan 10 Mbps dalam jarak 2 Km untuk daerah urban (perkotaan).
- UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000-1x EV-DO Revision C
D. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Teknologi telekomunikasi sudah berkembang dengan sangat pesat bila dibandingkan dulu dengan sekarang. Yang pada awalnya hanya dapat berbicara satu arah (simplex), kemudian berkembang menjadi dua arah (duplex). Begitu pula dengan fasilitas yang ditawarkan dalam telekomunikasi bertambah dari yang awalnya hanya percakapan suara, sekarang sudah mampu mengirim pesan singkat, internet, serta masih banyak aplikasi yang dapat dilakukan dengan teknologi sekarang. Tentu hal tersebut juga didukung oleh kecepatan transfer pada setiap generasi yang terus bertambah untuk mempermudah serta mempercepat komunikasi pada jaman sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar