Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan sistem pembangkit listrik tenaga air kapasitas dibawah 100 kW. Tujuan dari pembangungan PLTMH ini adalah untuk memacu perekonomian daerah-daerah yang belum teraliri oleh listrik mengingat potensi tenaga air yang dimiliki oleh daerah tersebut. Metode yang dilakukan adalah pengkuran dan menghitung probabilitas debit air, perancangan bak penenang (forebay), pipa pesat (penstock), pemilihan turbin dan perhitungan kapasitas daya yang dihasilkan. Dari hasil perencanaan awal, didapatkan karakteristik head yaitu 8 meter dan debit air sungai dengan metode Dr. F.J Mock sebesar 0.72 m3/s. Jenis turbin yang dipalai adalah turbin Kaplan, Fixed Blade Propeller. Dari data hasil perhitungan kapasitas daya, PLTMH di sungai Sampean Baru Bondowoso dapat menghasilkan kapasitas daya sebesar 39.51 kW yang dapat memenuhi kebutuhan listrik sebanyak 60 KK disekitar sungai.
Keterbatasan tenaga listrik merupakan salah satu permasalahan energi yang paling mendasar di Indonesia. Ketersediaan pembangkit listrik masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya daerah yang belum teraliri listrik. Maka dari itu, perlu diciptakan alat atau pembangkit listrik yang dapat menjangkau tempat terpencil yang ramah lingkungan dan harganya terjangkau.
Indonesia dialiri oleh banyak sungai dan belum dimanfaatkan secara optimal. Lokasi sungai-sungai ini juga kebanyakan terletak di desa-desa dan dareah terpencil. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan instrument yang tepat untuk memanfaatkan sungai-sungai di daerah yang belum dialiri listrik.
Desa Bunutan dialiri oleh sungai terbesar di Bondowoso, yaitu sungai Sampean Baru. Dengan melihat keadaan daerah di desa Bunutan dan sekitarnya yang belum semuanya terjangkau listrik, perlu adanya sebuah usaha untuk memberdayakan potensi sungai Sampean Baru menjadi sumber pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Sungai Sampean Baru mempunya ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun dan debit yang dapat dihandalkan. Pemanfaatannya sebagai PLTMH diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar untuk meningkatkan keadaan ekonomi dan memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di daerah tersebut.
Mikro Hidro
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu sistem pembangkit listrik yang dapat mengubah potensi air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik dengan menggunakan turbin air dan generator. Sistem seperti ini dipasang pada sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga dampaknya sangat kecil terhadap lingkungan.
Sistem PLTMH secara umum sama persis dengan PLTA pada umumnya. Namun yang membedakan adalah daerah kerja sistem pembangkit listrik tersebut. PLTMH dapat memanfaatkan sumber air yang tidak terlalu besar. Daya yang dibangkitkan antara 5 kW sampai 100 kW. Daya (power) yang dihasilkan merupakan reaksi antara head dan debit air yang dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut:
P = g . H . Q . eff
Dimana:
P = daya teoritis yang dikeluarkan (kW)
H = tinggi jatuh air efektif (m)
Q = debit air (m3/s)
g = gravitasi (m/s2)
eff = efisiensi turbin
METODE
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembangunan PLTMH. Yang pertama adalah menentukan debit andalan, bak penenang (forebay), penstock, pemilihan turbin dan terakhir adalah penghitungan daya
Debit andalan dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan rumus Weibull (Soemarto, 1995) yaitu:
dengan:
P : Peluang terjadinya kumpulan nilai suatu debit
m : Nomor urut debit, dengan urutan variasi dari besar ke kecil
n : jumlah data
Bak penenang (forebay) dan Penstock didesain menggunakan persamaan khusus konstruksi. Pada umumnya, parameter yang berpengaruh adalah penentuan head yang harus disesuaikan dengan keinginan. Head adalah tinggi jatuh air efektif diukur dari dasar Forebay tegak lurus terhadap titik lokasi turbin.
Pemilihan turbin didasarkan atas pertimbangan head yang dibuat. Adapun tipe penggunaan head yang berlaku pada beberapa macam turbin diantaranya:
Kaplan 2 < H < 40
Francis 10 < H < 350
Pelton 50 < H <1300
Turgo 50 < H < 250
Semua jenis turbin diatas memiliki kecepatan spesifik dan efisiensi masing-masing.
Setelah mendapatkan nilai head, debit andalan, kecepatan spesifik dan efisiensi turbin yang dipilih, maka akan dilakukan perhitungan kapasitas daya yang berpotensi untuk dihasilkan.
0 komentar:
Posting Komentar