1.1 Latar Belakang
Kereta api merupakan transportasi masal yang banyak diminati masyarakat Indonesia, baik dari kaum menengah kebawah maupun kaum elit. Menurut website Badan Pusat Statistik, jumlah penumpang kereta api pada tahun 2013 berjumlah 216 juta, meningkat jauh dibandingkan dengan awal tahun 90an yang hanya berjumlah 58 juta penumpang. Berdasarkan data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kereta api saat ini makin digemari oleh masyarakaat Indonesia.
Kereta api memiliki keunggulan dibanding transportasi lainnya. Selain biaya perjalanan yang relatif murah, hanya dengan Rp. 2.000,- untuk lima stasiun pertama dan untuk 3 stasiun berikutnya dikenakan biaya tambahan Rp. 500,- saja kita sudah dapat mencapai tempat yang kita tuju dan bisa menikmati fasilitas KRL yang merupakan salah satu anak perusahaan PT KAI. Fasilitas yang ditawarkan pun sangat menunjang, seperti misalnya disediakan gerbong khusus perempuan, tempat duduk khusus bagi difabel, dan adanya pendingin ruangan di tiap gerbong. Selain itu waktu tempuh kereta api dalam mencapai tujuan juga sangat cepat dan bebas macet karena kereta api memiliki jalurnya sendiri. Kereta api juga merupakan kendaraan yang ramah lingkungan karena tingkat polusi yang dihasilkan sangat rendah dan juga hemat energi karena daya muatnya yang besar dalam satu kali perjalanan.
Menurut Yati Nurhayati dalam buku “Sejarah Kereta Api Indonesia”, kereta api sudah ada di Indonesia sejak tahun 1867, yaitu pada masa pemerintahan Belanda. Sejarah perkeretaapian Indonesia tidak terlepas dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam perkembangannya, kereta api Indonesia sudah melalui empat masa, yaitu masa penjajahan Belanda, masa pejajahan Jepang, masa setelah kemerdekaan, dan masa modern (2014 : 161). Kereta api tanpa kita sadari memiliki peranan penting sejak jaman perjuangan hingga sekarang. Walaupun kereta api digunakan oleh banyak orang, namun masih banyak bangsa Indonesia yang tidak mengetahui sejarah kereta api Indonesia yang merupakan warisan bangsa.
Selama ini , buku sejarah pada umumnya yang beredar di pasaran, termasuk buku sejarah kereta api Indonesia, relatif berbentuk text book. Padahal apabila buku-buku sejarah tersebut dikemas dengan memperhatikan elemen-elemen visual yang menarik, konten dapat tersampaikan dengan lebih baik dan juga mudah dimengerti oleh pembaca. Sejarah kereta api Indonesia mengandung banyak cerita yang menarik, seperti misalnya pada jaman perang gerbong kereta api digunakan sebagai alat komuniasi dengan cara menulisi kalimat-kalimat seperti ‘Merdeka atau Mati’ dengan ukuran yang sangat besar sebagai penyemangat bagi para pejuang, kemudian kereta api pernah digunakan sebagai alat perang dimana pihak Indonesia mengirimkan kereta kosong dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk sengaja ditabrakkan dengan kereta api yang berisi tentara NICA ( Nederlands Indies Civil Administration), selain itu sejarah kereta api juga menggambarkan betapa besarnya peranan kereta api bagi bangsa Indonesia dari masa ke masa.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya buku sejarah kereta api Indonesia ini, penulis ingin membuat buku publikasi yang membahas sejarah kereta api Indonesia yang dikemas dengan visual-visual pendukung sehingga menghilangkan kesan membosankan dari buku sejarah pada umumnya. Dengan pengemasan yang menarik tersebut diharapkan meningkatnya minat pembaca mempelajari sejarah dan bisa menjadikan sejarah sebagai salah satu sarana rekreatif dan edukatif.
1.2 Ruang Lingkup
Berkaitan dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka ruang lingkup tugas akhir ini dibatasi pada masalah-masalah yang bisa diselesaikan melalui pendekatan Desain Komunikasi Visual. Peranan penulis pada proyek tugas akhir ini adalah mengumpulkan data dan riset, dan juga menyusun konsep pembuatan buku publikasi mengenai sejarah perkerta apian Indonesia yang dikemas dalam visual yang menarik. Hal ini bertujuan mengenalkan kepada target bahwa mempelajari sejarah bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan.
0 komentar:
Posting Komentar