Selasa, 17 Oktober 2017

Pembelajaran Sistem Pneumatik

Sistem Pneumatik
Amati peralatan pneumatik yang ada dibengkel sekolah, kemudian diskusikan nama alat, fungsi dan cara kerjanya.

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat mengenal, memahami peralatan pneumatik dan sistem-sistem pneumatik sehingga dapat melakukan perawatan.

2. Uraian Materi
Pengertian Pneumatik
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani “pneuma” yang berarti tiupan atau hembusan. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara bertekanan. 

Definisi pneumatik adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari fenomena udara yang dimampatkan sehingga tekanan yang terjadi akan menghasilkan gaya sebagai penyebab gerak atau aktuasi pada aktuator.

Pneumatik dalam otomasi industri merupakan peralatan yang bergerak dengan menggunakan media udara bertekanan, gerakan tersebut diakibatkan adanya perbedaan tekanan antara sisi masukan dan sisi keluaran. Gerakan yang dihasilkan dapat berupa gerakan linier (silinder) atau gerakan putar (motor). Silinder dan motor pneumatik dapat bergerak membutuhkan peralatan pengendali (katup pneumatik). Jadi pneumatik disini meliputi semua komponen mesin atau peralatan, yang di dalamnya terjadi proses-proses pneumatik. Susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :
  • Catu daya (energy supply)
  • Elemen masukan (sensors)
  • Elemen pengolah (processors)
  • Elemen kerja (actuators)
Elemen kerja dari sistem pneumatik dapat dioperasikan dengan menggunakan elemen pengolah dan elemen masukan dengan menggunakan media pneumatik atau elektrik. 

Sistem pneumatik itu sendiri mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang dipengaruhi terutama oleh sifat udara bertekanan sebagai penggeraknya. Sifat-sifat udara yang mempengaruhi pengontrolan sistem pneumatik antara lain :
  • Udara tidak mempunyai bentuk khusus. Bentuknya selalu sesuai dengan tempatnya/wadahnya.
  • Dapat dimampatkan /kompresible
  • Memenuhi semua ruang dengan sama rata
  • Dapat dikontrol baik laju alirannya maupun tekanan dan gaya yang bekerja.
Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 s.d. 10 bar, tetapi dalam praktik dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 s.d. 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis. 

Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penangan material adalah sebagai berikut :
  • Pencekaman benda kerja
  • Penggeseran benda kerja
  • Pengaturan posisi benda kerja
  • Pengaturan arah benda kerja
Penerapan pneumatik secara umum :
  • Pengemasan (packaging)
  • Pemakanan (feeding)
  • Pengukuran (metering)
  • Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
  • Pemindahan material (transfer of materials)
  • Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
  • Pemilahan bahan (sorting of parts)
  • Penyusunan benda kerja (stacking of components)
  • Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)
Prinsip dasar pneumatik
Sistem Satuan

Sistem satuan yang digunakan dalam buku ini adalah “Sistem Satuan Internasional”, disingkat SI. Ada 6 besaran dasar dan satuannya seperti terlihat pada tabel1.

Tekanan
Setiap gaya yang bekerja pada permukaan suatu benda akan memberikan tekanan. Begitu juga jika gaya bekerja pada sebuah bidang, gaya tersebut akan memberikan tekanan. Selain pada zat padat, gaya juga menimbulkan tekanan pada fluida, seperti zat cair dan gas.

Tekanan yang ditimbulkan pada setiap wujud zat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya gaya dan luas bidang, tempat gaya bekerja. Jika gaya bekerja pada sebuah bidang yang luas, tekanan yang ditimbulkan akan lebih kecil. Sebaliknya, jika gaya bekerja pada bidang yang sempit tekanan yang ditimbulkannya akan lebih besar. Jadi dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding terbalik dengan luas bidang permukaan. Jika gaya besar bekerja pada sebuah benda, maka tekanan pada benda itu besar. Jadi dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu. Hubungan antara tekanan dengan gaya dan luas bidang dirumuskan dengan persamaan :

dimana :
p = tekanan (N/m2), F = gaya (N) dan
A = luas bidang (m2 )
Satuan tekanan adalah Pascal (Pa). 1 (satu) pascal sama dengan tekanan vertikal dari gaya sebesar 1N pada bidang 1m .

Dalam pemakaian di industri satuan pascal terlalu kecil, sehingga dipergunakan satuan lain yaitu bar yang besarnya sama dengan 100kPa. 

1 bar = 105 Pa =100.000 Pa= 0,1MPa.
Di negara-negara yang tidak menggunakan satuan SI menggunakan satuan lain yaitu pounds force per square inch (psi). Jika dikonversikan dengan bar atau pascal menjadi sebagai berikut :

1 bar = 14,5 psi 
1psi = 0,6895 bar = 0,7 bar = 7000 Pa

Karena segala sesuatu di bumi ini menerima tekanan yaitu tekanan absolut atmosfir (p ), maka tekanan ini tidak bisa dirasakan. Pada umumnya tekanan atmosfir dianggap sebagai tekanan dasar, sedangkan yang bervariasi (akibat penyimpangan nilai) adalah:

Tekanan ukur (tekanan relatif) = pg
Tekanan vakum = pv

Hal ini digambarkan pada diagram gambar 7.1. Tekanan atmosfir tidak mempunyai nilai yang konstan. Variasi nilainya tergantung pada letak geografis dan iklimnya. Daerah dari garis nol tekanan absolut sampai garis tekanan atmosfir disebut daerah vakum dan di atas garis tekanan atmosfir adalah daerah tekanan. 

Tekanan absolut terdiri atas tekanan atmosfir p dan tekanan ukur p . Tekanan absolut biasanya 1 bar (100 kPa) lebih besar dari tekanan relatif p .

3. Tugas
Buatlah rangkuman tentang sistem pneumatik

4. Tes Formatif
5. Sebutkan pengertian pneumatik. 
6. Sebutkan satuan-satuan dasar dan turunan.
7. Sebutkan penerapan pneumatik dibengkel kerja

5. Lembar Jawaban Tes Formatif
5. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani “pneuma” yang berarti tiupan atau hembusan. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara bertekanan 

6. Satuan Dasar
7. Penerapan pneumatik di bengkel kerja ototronik adalah sistem angin dari kompresor yang digunakan untuk mengecat, membersihkan debu, memompa ban.

Pembelajaran Sistem Pneumatik Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar