Minggu, 02 April 2017

Teori Beehive: IBM Internal Social Networking

Beehive: IBM Internal Social Networking
Beehive adalah situs jejaring sosial internal yang memberikan para IBMers (julukan bagi karyawan IBM), sebuah “ rich connection to the people they work with ”, dalam level personal dan profesional. Beehive membantu para karyawan terutama karyawan baru untuk membangun koneksi, melacak teman-teman dan rekan kerja, serta memperbarui kontak dengan orang-orang yang telah bekerja di IBM pada waktu yang lampau. Seperti halnya situs jejaring sosial Facebook, pengguna Beehive dapat membuat profil, memposting foto, memposting update, memposting komentar, menyelenggarakan suatu acara bahkan menandai ( tag ) foto (Ward, 2012 dalam Putri,2012,p381).

Pengguna Beehive dapat membuat daftar top-five dikenal dengan “hive fives ”, yang digunakan untuk berbagi pendapat terhadap berbagai topik yang mereka sukai. Contohnya, mereka dapat membuat daftar “hive five ” yang berisikan ide-ide mereka tentang suatu proyek dan kemudian mengundang para anggota dari tim untuk menggunakan daftar tersebut ser ta mensuarakan opini mereka. Hive fives merupakan cara mudah untuk berbagi ide dan agar tetap berhubungan dengan para anggota tim.

Beehive juga dapat berguna untuk panggilan konferensi. Jika pengguna tidak tahu siapa saja yang akan diundang dalam suatu konferensi, mereka dapat mengakses profil melalui Beehive untuk mengetahui minat para karyawan, baik yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun informal. Beehive merupakan cara cepat untuk mencari tahu mengenai seseorang dan apa yang mereka lakukan dalam keseharian (Putri, 2012, p382). IBM Research meluncurkan Beehive untuk mempelajari empat permasalahan yang berhubungan dengan social software dalam tempat kerja seperti yang terlihat pada Gambar 2.5. Ternyata hasil riset yang ditemukan amat mengejutkan para eksekutif perusahaan, yaitu:
  1. Para karyawan menggunakan jejaring sosial internal, agar dapat mengenali rekan kerjanya dengan lebih baik pada level personal dan untuk mengecek orang-orang baru;
  2. Para karyawan menggunakan Beehive agar dapat terhubung dengan orang-orang yang tidak mereka kenal. Dalam situs publik seperti Facebook, para individu berhubungan dengan “teman” yang sudah mereka tahu ataupun yang sudah pernah mereka temui
  3. Para karyawan me nggunakan jejarin sosial internal untuk mengetahui tentang peluang karir;
  4. Para paryawan mengguna kan jaringan tersebut untuk membuat orang lain tertarik terhadap ide-ide dan proyek mereka (Kreitzberg, 2012 dalam Putri,2012, p382).
Alasan terjadinya keempat hal tersebut dikarenakan, internal social networking yang bersifat informal, mendorong para karyawan untuk secara leluasa mengenal satu sama lain serta menonjolkan kemampuan pribadinya. Seperti halnya Facebook yang bersifat ‘sticky website’, Beehive milik IBM memiliki layout yang menarik, interaktif dan user friendly. Nilai tambah yang dimiliki oleh internal social networking dibandingkan dengan jejaring sosial pada umumnya adalah para anggota yang terdaftar merupakan para kolega, anggota kelompok atau tim, mantan kolega, mantan tim dari satu perusahaan yang sama. Sehingga, akan lebih mudah bagi mereka untuk menemukan anggota lain yang memiliki minat dan hobi yang sama. Informasi dan pengetahuan yang ada di internal perusahaan dapat dibagikan secara informal serta didiskusikan oleh para pengguna, tanpa harus bertemu secaralangsung.

Kemudian, apa sajakah manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan melalui pengembangan situs jejaring sosial internal ini? Para peneliti dari IBM melaporkan bahwa para karyawan yang secara aktif terhubung dengan jaringan tersebut, memiliki kepedulian yang lebih dibandingkan dengan para karyawan yang pasif. Para karyawan tersebut memiliki keinginan lebih untuk berkontribusi terhadap perusahaan. Mereka juga berkeinginan untuk bertemu orang-orang baru dan melebarkan jaringan secara global (Kreizberg, 2012 dalam Putri, 2012, p383).

Teori Beehive: IBM Internal Social Networking Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar