Rabu, 12 Oktober 2016

Pengertian Proses Produksi

A. Pengertian Proses Produksi
Dewasa ini banyak dijumpai perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat. Untuk memproduksi barang dan jasa tersebut diperlukan adanya proses produksi. Sebelum membahas mengenai proses produksi, terlebih dahulu akan dibahas arti dari proses yaitu : 
Proses adalah suatu cara, metode maupun teknik untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu” (Agus Ahyari, 2002: 65). Sedangkan produksi adalah: “Kegiatan untuk mengetahui penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi yang bermanfaat bagi pemenuhan konsumen ” (Sukanto Reksohadiprodjo, 2000: 1). 

Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mengenai proses produksi, yang dimaksud dengan proses produksi adalah: “Suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Dari pengertian di atas, dapat kita lihat proses produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang. Suatu proses produksi yang bertujuan memberi nilai suatu barang dapat dilihat pada proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 

Sedangkan proses produksi yang bertujuan untuk menambah nilai atau kegunaan suatu barang atau jasa dapat dilihat pada proses produksi yang merubah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Adapun produksi disini adalah transformasi dari faktor-faktor produksi (bahan mentah, tenaga kerja, modal, serta teknologi) menjadi hasil produksi atau produk. Agar tujuan berproduksi yaitu memperoleh jumlah barang atau produk (termasuk jenis produk), dengan harga dalam waktu serta kualitas yang diharapkan oleh konsumen, maka proses produksi perlu diatur dengan baik. 

B. Jenis-jenis Proses Produksi 
Untuk menghasilkan suatu produk dapat dilakukan melalui beberapa cara, metode dan teknik yang berbeda-beda. Walaupun proses produksi sangat banyak, tetapi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 
1. Proses produksi terus menerus (Contiunuous process) 
Adalah suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi (Pangestu Subagyo, 2000: 9). 

a. Sifat-sifat atau ciri-ciri 
  1. Produksi yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produktivitas massa). 
  2. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan. 
  3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi adalah mesinmesin yang bersifat khusus (special purpose machines). 
  4. Karyawan tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan otomatis. 
  5. Apabila terjadi salah satu mesin rusak atau berhenti maka seluruh proses produksi terhenti. 
  6. Jumlah tenaga kerja tidak perlu banyak karena mesin-mesinnya bersifat khusus. 
  7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih sedikit dari proses produksi terputus-putus.
  8. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan menggunakan tenaga mesin. 
b. Kebaikan atau kelebihan proses produksi terus menerus adalah: 
  • Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit yang rendah. 
  • Dapat dihasilkan produk atau volume yang cukup besar. 
  • Produk yang dihasilkan distandarisir. 
  • Dapat dikuranginya pemborosan dari pemakaian tenaga manusia, karena sistem pemindahan bahan baku menggunakan tenaga kerja listrik atau mesin.

  • Biaya tenaga kerja rendah, karena jumlah tenaga kerja sedikit dan tidak memerlukan tenaga ahli. 
  • Biaya pemindahan bahan baku lebih rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut degerakkan tenaga mesin. 
c. Kekurangan atau kelemahan dari proses produksi terus-menerus adalah: 
  1. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan. 
  2. Proses produksi mudah terhenti apabila terjadi kemacetan di suatu tempat atau tingkat proses. 
  3. Terdapat kesalahan dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan.
2. Proses produksi terputus-putus (Intermitten process) 
Adalah proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan sejak bahan baku sampai menjadi produk akhir (Pangestu Subagyo, 2000: 9). 
a. Sifat atau ciri-ciri 
  1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil didasar atas pesanan. 
  2. Mesinnya bersifat umum dan dapat digunakan mengolah bermacam-macam produk 
  3. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama, dikelompokkan pada temapat yang sama. 
  4. Karyawan mempunyai keahlian khusus. 
  5. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan salah satu mesin atau peralatan. 
  6. Persediaan bahan mentah banyak. 
  7. Bahan-bahan yang dipindahkan dengan tenaga manusia. 
b. Kebaikan atau kelebihan proses produksi terputus-putus adalah: 
1. Mempunyai fleksibelitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang cukup besar. Fleksibelitas ini diperoleh dari :
  • Sistem penyusunan peralatan. 
  • Jenis atau type mesin yang digunakan bersifat umum (general purpose machine). 
  • Sistem pemindahan yabg tidak menggunakan tenaga mesin tetapi tenaga manusia.
2. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses bersifat umum, maka biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-mesinnya, karena harga mesin-mesinnya lebih murah. 

3. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan di suatu tempat atau tingkat proses 

c. Kekurangan atau kelemahan proses produksi terputus-putus adalah : 
  1. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sukar karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak dalam memproduksi satu macam produk dan dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produksinya berbeda, tergantung pada pemesanannya. 
  2. Karena pekerjaan scheduling dan routing banyak dan sukar dilakukan, maka pengawasan produksi dalam proses sangat sukar dilakukan. 
  3. Dibutuhkan investasi yang sangat besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses, karena prosesnya terputusputus dan produk yan dihasilkan tergantung pesanan.
  4. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan sangat tinggi, karena banyak menggunakan tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga ahli dalam pengerjaan produk tersebut (Sukanto Reksohadiprojo dan Indriyo Gitosudarmo, 2000: 89). 
Untuk dapat menentukan jenis proses produksi dari suatu perusahaan, maka perlu mengetahui sifat-sifat atau ciri-ciri proses produk. Baik itu proses produksi terus-menerus atau proses produksi terputusputus.

Pengertian Proses Produksi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: frf

0 komentar:

Posting Komentar